kaltimkece.id Sejumlah orang menyelami Pantai Pangempang di Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara, Rabu, 25 Mei 2022. Mereka melakukan upaya transplantasi terumbu karang. Lingkungan bawah laut di pantai tersebut dilaporkan telah rusak akibat illegal fishing.
Transplantasi terumbu karang itu merupakan bantuan dari PT PLN (Persero) Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (ULPLTG) Sambera. Selain terumbu karang, Perseroan juga menyalurkan bantuan bibit mangrove untuk ditanami di Pantai Pangempang.
Manager PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Mahakam, I Made Harta Yasa, menjelaskan bahwa PLN memiliki sejumlah misi. Selain menyediakan energi listrik, perusahaan listrik milik negara ini juga berkomitmen memberikan manfaat kepada masyarakat.
Oleh karena itu, PLN memberikan bantuan transplantasi terumbu karang dan mangrove untuk Pantai Pangempang. Bantuan ini diberikan melalui tanggung jawab sosial lingkungan PLN. Manfaat terumbu karang untuk mengurangi abrasi di kawasan tersebut. Ekosistem bawah laut yang terjaga juga dapat meningkatkan tangkapan ikan nelayan.
“Melalui kegiatan ini, kami beharap, lingkungan dan terumbu karang senantiasa terjaga,” ujarnya.
Ia menjelaskan, memberikan bantuan transplantasi terumbu karang dan bibit mangrove sudah berlangsung sejak 2016. Pantai Pangempang dipilih karena dekat dengan wilayah kerja ULPLTG Sambera. Pantai Pangempang juga disebut memiliki potensi ekonomi karena kerap dikunjungi wisatawan untuk diving. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, terutama usaha di sektor pariwisata.
“Selain lokasinya yang tidak terlalu jauh dari pembangkit kami, di situ juga terdapat potensi yang dapat dikembangkan khususnya oleh masyarakat sekitar,” imbuhnya.
_____________________________________________________INFOGRAFIK
Kegiatan pada hari itu dihadiri sejumlah pejabat dari berbagai instansi. Tiga di antaranya adalah Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Balikpapan, Kolonel Laut (P) Rasyid Al Hafis; Kepala Kepolisian Resor Bontang, AKBP Hamam Wahyudi; dan Ketua Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia Kaltim, HM Hatta Zainal.
Acara juga dihadiri perwakilan dari Korps Brigade Mobil Samarinda, Kepolisian Perairan dan Udara Bontang, Dinas Pariwisata Kaltim, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Lingkungan Hidup Kukar, Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas), serta beberapa komunitas setempat.
Dosen Fakultas Perikanan Universitas Mulawarman, Muchlis Efendi, pernah meneliti pantai di Muara Badak. Ia mengatakan, sebagian besar kondisi bawah laut di sana rusak akibat pengeboman ikan. Berdasarkan data yang diperolehnya, sedikitnya 13 spot terumbu karang dengan luas 42 hektare di pantai tersebut rusak.
“Kami pernah melaporkan kerusakan terumbu karang ini ke Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim pada 2014,” ungkapnya. Tiga tahun setelah dilaporkan, Muchlis mendapat kabar, TNI AL menangkap terduga pelaku perusakan lingkungan bawah laut Pangempang. (*)
Editor: Surya Aditya