kaltimkece.id Mendukung program pemerintah dalam percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih atau Koperasi Merah Putih, Pengurus Wilayah Kalimantan Timur Ikatan Notaris Indonesia (INI) bekerja sama dengan Garuda Astacita Nusantara (GAN) menggelar Seminar Nasional Koperasi pada Sabtu, 31 Mei 2025, di Hotel Mercure, Samarinda.

Seminar ini menjadi ajang penting bagi penguatan pemahaman serta kolaborasi multipihak dalam membangun sistem koperasi yang tertib, berkelanjutan, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Ketua panitia pelaksana, Vera, menjelaskan bahwa seminar ini menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten dari Kementerian Koperasi RI dan praktisi koperasi, di antaranya pejabat dari deputi koperasi, deputi kelembagaan dan digitalisasi koperasi, serta perwakilan dari GAN. Materi seminar membahas regulasi dan aspek hukum pembentukan Koperasi Merah Putih.

"Materi seminar mencakup regulasi koperasi, potensi penyalahgunaan dana, serta bimbingan teknis tentang penyusunan akta pendirian dan proses pendaftaran koperasi melalui sistem Online Single Submission (OSS)," ujar Vera, yang juga menjabat sebagai wakil ketua INI Kaltim.

Ia melanjutkan, kegiatan ini merupakan kali pertama INI Kaltim menjalin kerja sama bersama GAN. Kolaborasi ini, sambung Vera, menjadi langkah awal yang signifikan dalam menyukseskan agenda nasional pembentukan koperasi secara massif di wilayah Kaltim.

Hingga saat ini, tercatat sebanyak 153 peserta yang mengikuti seminar. Peserta berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari notaris aktif, anggota luar biasa INI, hingga masyarakat umum yang tertarik pengembangan koperasi.

Vera juga mengungkapkan bahwa di Kaltim terdapat 1.038 desa yang menjadi sasaran program Koperasi Merah Putih. Desa-desa ini menjadi bagian dari target nasional pembentukan 80.000 koperasi desa, dengan 10.000 koperasi di antaranya ditargetkan selesai dalam waktu dekat.

Sekretaris Jenderal GAN, Erlambang Trisakti, menyampaikan bahwa GAN sepenuhnya mendukung upaya pemerintah dalam percepatan pembentukan koperasi tersebut. Ia menyebut, lembaganya siap memberikan pendampingan dan pelatihan-pelatihan teknis di berbagai wilayah.

Erlambang juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran negara yang dialokasikan untuk koperasi. Menurutnya, sistem pengawasan dan pertanggungjawaban harus dibangun secara menyeluruh demi mencegah terjadinya penyalahgunaan dana.

"Pembentukan Koperasi Merah Putih ini adalah bentuk revitalisasi dari model koperasi seperti koperasi unit desa (KUD) di masa lalu. Namun kini, koperasi diberdayakan secara lebih profesional dan sistematis untuk menopang perekonomian desa," jelas Erlambang.

Dengan adanya seminar ini, Erlambang berharap, peserta dapat memahami seluruh tahapan pembentukan koperasi, mulai dari penyusunan akta, pendaftaran, hingga proses perizinan secara legal melalui OSS. Hal ini menjadi langkah nyata dalam membangun koperasi yang kuat dan berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini, baik Vera maupun Erlambang, berharap, keduanya dapat berkontribusi langsung dalam pemerataan pembangunan ekonomi desa berbasis koperasi. Ke depan, lanjut Erlambang, INI dan GAN berkomitmen untuk terus terlibat aktif dalam memberikan pelatihan dan pendampingan koperasi di seluruh tanah air. (*)