kaltimkece.id Kembali Pemkab Kukar menggaungkan program unggulan di bidang pertanian. Diketahui program ini bergulir dan berkolaborasi antara DPR RI, Pemprov Kaltim, dan Litbang Pertanian, dalam program pengembangan benih padi unggulan jenis Inpari 32.
Kegiatannya digelar di Kecamatan Marayangkayu, Kukar, sebagai lokasi pengembangan benih wahid tersebut. Program ini disebut tak lepas untuk meningkatkan mutu dan nilai produksi padi sawah. Hal lainnya adalah meningkatkan kesejahteraan para petani tadah sawah di Kaltim. Program ini dijanjikan akan terus berlanjut karena manfaat yang ditimbulkan sangat signifikan.
"Oleh sebab itu pihak terkait, seterusnya dengan konsisten berkolaborasi untuk memperhatikan program unggulan tersebut," jelas Kepala BPTP Kaltim, Fausiah T Ladja, saat wawancara bersama kaltimkece.id, Senin, 9 Agustus 2021.
Terselenggaranya kerja sama pemerintah daerah, DPR RI, dan BPTP Kaltim itu diharapKAN terus berlangsung dan lebih intens. Agar pengembangan inovasi pertanian dapat terus ditingkatkan dan dibarengi pelatihan serta peningkatan SDM petani.
Adapun program tersebut awalnya adalah serapan aspirasi yang diprakarsai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI. Dimulai sejak empat bulan lalu di Kukar. Dengan luasan lahan tanam pengembangan seluas 18 hektare.
Dari kegiatan itu pula diketahui produksi beras yang dihasilkan dari Desa Semangkok dan Desa Sebuntal adalah 93,6 ton. Dari jumlah produksi ini, maksimal 40 persen kembali dijadikan benih. Selain itu, sebanyak 18 ton benih disebar ke petani lain di Kaltim.
Tak sampai disitu, pihaknya juga membantu memfasilitasi petani dengan sarana produksi, benih, dan obat-obatan. Agar petani di wilayah ini dapat bersaing mengembangkan benih bersertifikat secara mandiri.
Selain itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Sutikno, menyebut bahwa pihaknya belakangan memang gencar bersama BPTP Kaltim meyosialisasikan segala program pertanian kepada petani di kabupaten ini. Diharapkan menjadi modal awal Kukar meraih kemandirian pangan.
Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar juga menargetkan program kerja sama dengan BPTP Kaltim tersebut terus berlanjut. Karena Pemkab Kukar juga menargetkan periode musim tanam yang awalnya hanya dua kali setahun, meningkat jadi tiga kali setahun seiring pengembangan inovasi varietas unggulan ini.
Dijelaskannya juga, Kukar saat ini memiliki 18 ribu hektare lahan pertanian. Dan memiliki kemampuan memproduksi padi sawah sejumlah 121.202 ton per tahun. Masih yang paling besar seprovinsi ini.
"Dari sana Kukar juga menyumbang pendapatan hasil pertanian dengan besaran 45 persen bagi Kaltim," pungkas Sutikno.
Anggota DPRD Kukar, Ma’ruf Marjuni, juga angkat bicara, terkait pengembangan pertanian ini. Disebutnya sejalan dengan rencana sebagian wilayah Kutai Kartanegara menjadi ibu kota negara baru. “Karena Desa Semangkok dan Sebuntal sudah ditetapkan menjadi daerah penunjang Ibu Kota Negara untuk sektor pertanian," ungkapnya kepada kaltimkece.id.
Ke depan, pihaknya juga berjanji akan rencanakan pembangunan bendungan dan irigasi di kawasan ini. Hasil dari pendampingan yang sudah dilakukan selama ini juga sangat positif. Terbukti, hasil panen ini masih jauh lebih baik ketimbang petani lain yang belum diberikan pendampingan.
“Sampai saat ini kita masih kurang petani penangkar benih. Bahkan benih masih harus beli dengan mendatangkan dari luar Kaltim,” pungkasnya. (*)
Editor: Bobby Lolowang