kaltimkece.id Ajang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 menarik banyak perhatian. Tak ketinggalan kalangan muda. Seperti tergambar pada Minggu, 10 November 2019, sekitar pukul 20.00 Wita di Titik Kumpul Cafe, Jalan MT Haryono.
Kalangan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Samarinda, menginisiasi forum diskusi terbuka. Mengupas sejumlah program para bakal calon wali kota dan wakil wali kota. Di sini, para pemuda menghadirkan tiga figur. Sayang, yang bisa memenuhinya dari ketiga nama tersebut hanya Apri Gunawan.
Henky, salah satu panitia kegiatan, merasa cukup dengan kehadiran. Berangkat dari usia yang sama-sama muda. Dan ini menjadi salah satu pertanda Apri menunjukkan keseriusan membangun dan memajukan Samarinda.
Dari enam fondasi program yang disusun Apri, satu di antaranya adalah pasar tradisional. Pentingnya dalam membangun basis ekonomi masyarakat menengah ke bawah.
"Banyak kami temukan spanduk di jalan. Kalau Bang Apri mengatakan pentingnya pasar tradisional. Hal ini yang ingin kami kupas lebih dalam dengan menghadirkan Beliau pada sesi diskusi terbuka," beber Henky.
Program Apri dinilai ini sangat menarik. Sosok Apri sebagai kalangan muda yang ingin maju pilkada, memiliki program agar masyarakat bisa membudayakan berbelanja di pasar tradisional.
"Karena warung tradisional meningkatkan ekonomi kelas bawah. Hasil diskusi ini, Bang Apri berani menciptakan peluang pengusaha mikro. Berdasarkan regulasi, dia bisa menyediakan tempat pengusaha kecil," ucapnya.
Apri menegaskan jika pasar tradisional seharusnya bisa dan sangat mampu bersaing. Baik dari sisi modal maupun pelayanan. Tapi, hal ini tak lepas dari peran penting pemerintah.
"Agar bisa bersaing, baik pelayanan dan produk, kebijakan pemerintah penting untuk memerhatikan. Seperti rehabilitasi dan renovasi pasar tradisional. Poin utama, pemerintah turut serta memberikan dorongan untuk pelaku pasar tradisional," sebut Apri.
Apri meyakini apa yang dijual pelaku pasar tradisional, tidak kalah dari segi kualitas. Hanya saja, fasilitas yang menjadi penentu. "Program AG (Apri Gunawan) di kontes politik ini adalah untuk memberikan inovasi," tegasnya.
Apri dengan lantang menegaskan, jika nantinya terpilih, akan mengalokasikan anggaran khusus pelaku usaha mikro. "Saya berada di luar kaum feodal. Di mana pun saya berani lepas dari lingkaran aman dan masuk putaran politik ini. Saya memberanikan diri. Terkait pasar tradisional dan ini akan saya utamakan agar pelaku mikro bisa melakukan inovasi sesuai perkembangan zaman," urainya.
Tidak hanya tegas menyatakan keberpihakan kepada masyarakat kecil, Apri memastikan tidak memberi ampun bagi perusahaan daerah (perusda) yang tak mampu berkontribusi keuntungan bagi daerah. Dimulai dengan sejumlah audit. Jika didapati temuan, tidak ada pilihan selain ditutup. Karena menurut Apri, keuntungan bagi daerah merupakan hal mutlak yang harus didapatkan perusda.
"Saya memberanikan diri untuk mendisiplinkan. Dan ini jadi sikap kepala daerah. Selain itu, kita harus membina ormas agar menjadi penghasilan pemda. Kita wajib membina," pungkas Apri. (*)
Editor: Bobby Lolowang