kaltimkece.id Abdul Salam Nganro mengaku tak menyangka mendapat mandat memimpin PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Kalimantan (PLN UIKL Kalimantan) pada Oktober 2022. Bagi alumnus Universitas Hasanudin ini, memimpin perusahaan milik BUMN ini adalah sebuah anugerah. Ia pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Sejak Oktober itu juga, Salam, begitu dia disapa, menanggalkan jabatan lamanya sebagai vice president di PLN pusat dan menjadi general manager PLN UIKL Kalimantan. Lelaki kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan, ini menggantikan pejabat sebelumnya, Daniel Eliawardhana, yang pindah tugas ke Sumatra.
Tak ingin membuang-buang waktu, pada awal menjabat tugas baru, Salam langsung berkonsolidasi dengan seluruh jajarannya guna menyatukan visi dan membahas sejumlah hal. Beberapa di antaranya mengenai transisi pembentukan sub holding pembangkit di PLN, penyediaan listrik konsumen tegangan tinggi (KTT), dan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara.
“Fokus utama saya adalah mengawal masa transisi organisasi yang sedang berlangsung, dari sebelumnya kami bertanggung jawab atas pembangkitan dan penyaluran, mulai awal 2023, akan berubah menjadi penyaluran dan pengaturan beban Kalimantan,” jelas Salam.
Ia menjamin, dalam pelaksanaan transformasi organisasi ini, tidak berpengaruh terhadap keandalan penyaluran tenaga listrik kepada pelanggan. Ia juga berkomitmen menjawab kebutuhan listrik pelanggan industri di Kalimantan.
“Pertumbuhan industri di Kalimantan saat ini sangat pesat dengan perkiraan mencapai 500 megawatt (MW) hingga tiga tahun mendatang. Tentunya, hal ini harus diimbangi dengan penyediaan infrastruktur kelistrikan guna menyediakan listrik yang andal kepada pelanggan,” ucapnya.
Selain pertumbuhan pelanggan industri, PLN juga dihadapkan dengan penyediaan listrik untuk IKN Nusantara. Salam menyampaikan, pihaknya tengah menyiapkan dua gardu induk (GI) mobile untuk mendukung kegiatan pra konstruksi IKN.
“Dua GI mobile telah kami rencanakan untuk dibangun di Gresik dan akan terhubung di jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Kariangau-Petung,” bebernya. Ia optimistis, dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, PLN mampu menyiapkan listrik yang andal demi kelancaran pembangunan IKN Nusantara serta mendukung pertumbuhan ekonomi di Kalimantan. (*)