Pariwara

Motivasi Veridiana untuk Kaum Muda

person access_time 2 weeks ago remove_red_eyeDikunjungi 262 Kali
Motivasi Veridiana untuk Kaum Muda

Veridiana Huraq Wang saat Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Kawasan Tana Datar, Kutai Kartanegara. FOTO: NALENDRO PRIAMBODO. KALTIMKECE.ID.

Menyongsong kemajuan pembangunan, generasi muda Kaltim harus meningkatkan kapasitas diri.

Ditulis Oleh: PARIWARA
Senin, 06 Maret 2023

kaltimkece.id Lengan Veridiana Huraq Wang mengayun ketika bercerita sejarah lahirnya gagasan Pancasila oleh Soekarno. Jemarinya seketika mengepal ketika menjelaskan relevansi gagasan yang kini menjadi pandangan hidup dan dasar negara Indonesia. Sejarah tersebut diceritakan kembali pada Minggu, 5 Maret 2023 saat Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Kawasan Tana Datar, Kutai Kartanegara.

Ketua Komisi III DPRD Kaltim ini bercerita, gagasan Pancasila tidak lahir tiba-tiba. Rintisan pemikiran kebangsaan ini adalah hasil pergumulan ide dan praktek perjuangan Bung Karno, sapaan Soekarno. Bersama rakyat melawan kolonialisme.

Ide dan praktek ini semakin mengkristal menjadi gagasan Pancasila, persisnya ketika tokoh yang kelak menjadi tokoh Proklamator kemerdekaan Indonesia ini diasingkan pemerintah kolonial Belanda ke Kota Ende, Nusa Tenggara Timur.

Dalam pengasingan politik selama empat tahun sembilan bulan, yakni mulai 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938 Bung Karno melihat banyak praktik nilai luhur masyarakat sebagai dasar Pancasila. Mulai dari gotong royong, ketuhanan yang maha esa, keberagaman, dan lainnya. Dalam buku 'Bung Karno dan Pancasila: Ilham dari Flores untuk Nusantara' disebutkan nilai-nilai ini direnungkan tokoh Proklamator Republik Indonesia di bawah pohon sukun.

Perenungan malam di bawah pohon yang menghadap laut inilah yang melahirkan butir-butir Pancasila dan wawasan kebangsaan Indonesia.

"Di sini beliau (Bung Karno) melihat gagasan bangsa dan negara, kehidupan rukun dan bergotong royong," tutur Veridiana Huraq Wang.

Veridiana Huraq Wang foto bersama peserta sosialisasi. FOTO: ISTIMEWA.
 

Gagasan kebangsaan ini pun menjadi dasar Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika. Di usia republik yang kini berusia 77 tahun, Veridiana menyatakan bahwa nilai-nilai yang terkandung ini masih relevan. Untuk menjadi pegangan bagi anak muda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Salah satunya ketika menghadapi banjir informasi hoaks, SARA, dan ujaran kebencian di media sosial. hal tersebut berpotensi memecah persatuan dan kesatuan ditengah keberagaman. Veridiana memahami bahwa informasi yang melimpah ini adalah keniscayaan di tengah perkembangan dunia yang semakin terkoneksi secara digital. Untuk itu, ia mengajak kaum muda untuk memperkuat nilai kebangsaan di tengah keberagaman.

"Sekarang kita harus bentengi diri dari hoaks dan pandai-pandai memfilter informasi di media sosial," terangnya.

Wawasan kebangsaan dikalangan anak muda, terang Veridiana, juga sangat bermanfaat sebagai pedoman menghadapi arus kemajuan di Kaltim. Apalagi, pemerintah telah menetapkan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Harapan besarnya mendorong pemerataan dan keadilan pembangunan.

Menyongsong kemajuan pembangunan tersebut, Veridiana mengajak generasi muda Kaltim meningkatkan kapasitas diri dan memperkuat kompetensi di tengah persaingan.

"Kalau kita bisa memberdayakan diri sendiri, kita tidak akan diperdaya orang lain," tutup politikus yang sudah menjadi anggota DPRD 4 periode sejak 2004 lalu ini.

Selain sosialisasi kebangsaan, para anggota DPRD Kaltim juga rutin menggelar serap aspirasi tiap empat bulan. Mulai awal 2023, Veridiana rutin menggelar sosialisasi peraturan daerah (Perda) Kaltim. Salah satu fokusnya adalah sosialisasi Perda Perlindungan Masyarakat Hukum Adat.(*)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar