kaltimkece.id Pandemi Covid-19 membuat operasi Bank Sampah Al-Inaabah terseok-seok. Penampung sampah di Jalan Durian Tiga, Perumahan Berau Indah, Tanjung Redeb, Berau, itu tiarap ketika kasus corona sedang menggila. Mencoba bangkit saat kasus mulai melandai, Bank Sampah Al-Inaabah tak berjalan maksimal karena berbagai kendala.
Bank Sampah Al-Inaabah didirikan pada 2017. Pengelolanya sejumlah warga Perumahan Berau Indah. Bank sampah ini punya peran penting dalam melestarikan lingkungan hidup. Setiap tahun, Bank Sampah Al-Inaabah mengelola ratusan kilogram sampah plastik milik warga Tanjung Redeb. Pada 2019 saja, bank sampah tersebut mengelola 380 kilogram sampah plastik.
Masalah kemudian muncul ketika pandemi Covid-19 melanda pada 2020. Berbagai pembatasan yang dibuat pemerintah untuk membendung penyebaran Covid-19 membuat Bank Sampah Al-Inaabah menghentikan sejenak operasinya.
Kini, seiring mulai terkendalinya kasus Covid-19, Bank Sampah Al-Inaabah membuka lagi usahanya. Namun, para pengelolanya diadang persoalan baru. Tidak adanya tempat penampungan sampah membuat aktivitas pengelolaannya menjadi kurang optimal. Sarana dan prasarana pengolah sampahnya pun terbatas.
Mengetahui kondisi tersebut, PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan atau UPDK Tarakan tidak tinggal diam. Melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL), PLN membangunkan rumah Bank Sampah Al-Inaabah. Sejumlah peralatan pemilah sampah senilai Rp 100 juta juga diberikan PLN kepada pengelola bank sampah tersebut.
“Ini merupakan salah satu komitmen kami terhadap peningkatan kesejahteraan dan kepedulian terhadap lingkungan,” kata Manager UPDK Tarakan, Marihot Oktavianus Hutapea, beberapa waktu lalu.
Lebih jauh, dia menjelaskan, program TJSL adalah komitmen perusahaan terhadap pembangunan yang berkelanjutan. Lewat program ini, perusahaan memberikan manfaat ekonomi serta dukungan untuk mencapai sustainable development goals (SDG’s) Nomor 12 yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
“Melalui bantuan peralatan pengelolaan sampah, kami ingin mendukung peran masyarakat untuk mengelola daerahnya, tidak hanya dari sisi lingkungan namun juga peningkatan ekonomi dan sumber daya manusia yang mandiri dan kreatif,” jelas Marihot.
Bantuan dari PLN tersebut disambut baik Direktur Utama Bank Sampah Al-Inaabah, Khatarinawati. Ia memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh insan PLN atas bantuan yang diberikan.
“Bank sampah Al-Inaabah, Insya Allah, akan memiliki rumah bank sampah berkat bantuan PLN,” kata Khatarinawati. Dia berharap, manfaat dari bantuan yang diberikan dapat dirasakan masyarakat.
“Semoga, bantuan dapat mengoptimalkan kegiatan bank sampah dan menambah semangat pengurus dalam mengedukasi warga tentang mengelola lingkungan yang lebih baik,” ujarnya. (*)