kaltimkece.id Ketahanan pangan merupakan satu dari antara prioritas nasional yang terus diperkuat pemerintah. Termasuk pula, upaya memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan keamanan pangan bagi masyarakat. Upaya tersebut juga terasa di Kabupaten Berau. Berbagai pihak berkontribusi mendukung sektor pertanian, salah satunya adalah PT Berau Coal melalui program corporate social responsibility (CSR).

General Manager Operation Support and Relations PT Berau Coal, Cahyo Andrianto, mengungkapkan bahwa mina padi menjadi satu dari antara inisiatif CSR PT Berau Coal. Program yang dikembangkan di persawahan Kampung Tasuk, Kecamatan Gunung Tabur, tersebut adalah langkah nyata mendukung ketahanan pangan di Berau.

"Kampung Tasuk memang menjadi salah satu wilayah mina padi kami (PT Berau Coal) dan itu sudah berjalan sejak 2022," ujarnya selepas panen pada Sabtu, 22 Februari 2025. Cahyo menambahkan bahwa hasil panen Kampung Tasuk terus meningkat setiap tahun. Panen pada Sabtu lalu membuktikannya.

"Tentunya program ini kita teruskan karena pertahanan pangan menjadi program pemerintah pusat. Dan itu berlaku untuk di seluruh Indonesia tak terkecuali di Kabupaten Berau," sambungnya.

Sebagai informasi, mina padi adalah sistem budi daya yang menggabungkan penanaman padi dengan pemeliharaan ikan di satu hamparan sawah. Menurut Cahyo Andrianto, Kampung Tasuk merupakan lokasi ideal untuk dijadikan percontohan program mina padi. Ketersediaan irigasi yang cukup baik di kawasan itu disebut sebagai alasan utamanya.

"Ini akan menjadi program berkala. Jika ada kampung yang berpotensi dikembangkan seperti di Kampung Tasuk, kami programkan juga," terangnya.

Di lokasi yang sama, Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman, DTPHP Berau, Bambang Sujatmiko, menyatakan bahwa program ini sangat baik. Bambang yang mewakili Pemkab menyampaikan terima kasih kepada manajemen PT Berau Coal yang selalu membantu para petani di Berau.

"Mudah-mudahan, dengan agenda seperti ini, dapat mendorong kemajuan pertanian di Berau agar swasembada di Bumi Batiwakkal dapat tercapai," ucap Bambang yang turut hadir dalam panen raya.

Sebagai informasi, penyumbang inflasi tertinggi di Berau termasuk Kaltim adalah dari komoditas pangan terutama beras. Bambang berharap, seluruh kelompok tani di Berau khususnya petani padi lebih berfokus lagi dan tertarik mengikuti pendampingan dari dinas hingga kampung. Dengan demikian, swasembada bisa tercapai.

Dari panen raya di Kampung Tasuk, Bambang berharap kampung-kampung lain yang berpotensi bisa dilirik untuk mencapai swasembada.

"Tidak bisa kita pungkiri bahwa kontribusi dari perusahaan, dalam hal ini PT Berau Coal, sangat banyak membantu para petani khususnya di Kampung Tasuk," jelasnya.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kampung Tasuk, Surat, mengatakan bahwa PT Berau Coal sangat berkontribusi besar dalam membantu para petani. Menurutnya, selalu ada bantuan dari PT Berau Coal setiap tahun.

"Kalau petani minta apa, ya, tetap dikasih. Kontribusinya sangat besar. Mereka itu kalau mengurus petani bagus," akunya.

Surat menambahkan bahwa lahan merupakan milik petani atau pemerintah kampung. Namun, PT Berau Coal yang mengurusi para petani.

"Pokoknya, terserah mintanya dari petani. Bibit, pupuk, dan sebagainya pasti diberi," ujarnya seraya menyebut bahwa kendala yang dihadapi petani selama menunggu musim panen adalah serangan hama seperti tikus dan lainnya.

Surat kemudian mengucapkan terima kasih kepada PT Berau Coal. Ia berharap pendampingan ini bisa terus berlanjut.

Purnomo, petani yang lain, menyampaikan terima kasih puula kepada PT Berau Coal atas kontribusi perusahan selama ini. Ia berharap, kolaborasi antara kelompok tani binaan PT Berau Coal dan pemerintah dapat terus terjalin erat. Dengan demikian, ketahanan pangan dapat terwujud serta kesejahteraan para petani di Berau dapat meningkat.

"Terima kasih, Berau Coal, yang sudah mau membantu kami dari pupuk, bibit, dan lain sebagainya. Semua itu sangat diperlukan para petani," tutupnya. (*)