kaltimkece.id PT PLN (Persero) melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Pontianak berhasil menangani gangguan transmisi Line 1 Parit Baru-Senggiring dalam waktu 19 jam sejak laporan pertama diterima pada Selasa malam, 29 April 2025. Gangguan disebabkan oleh isolator fasa T yang putus pada Tower 078, sehingga menyebabkan konduktor jatuh dan rantas.
Tim teknik gabungan yang terdiri atas personel UPT Pontianak, HAR ULTG Pontianak, dan PDKB TT Khatulistiwa langsung bergerak cepat. Mereka menuju ke lokasi setelah menerima laporan dari Tim Dispatcher UP2B Kalimantan Barat pada pukul 21.06 Wib. Meski harus menembus medan ekstrem yang melintasi hutan dan perbukitan, tim berhasil mengidentifikasi titik gangguan pada pukul 23.51 Wib.
Proses perbaikan dimulai pada pukul 05.00 Wib dan rampung pada pukul 21.54 Wib. Perbaikan dilakukan dengan mengganti isolator yang rusak, serta memperbaiki konduktor yang jatuh. Seluruh pekerjaan dijalankan dengan mengedepankan keselamatan kerja serta kepatuhan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) dan protokol Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
General Manager PLN UIP3B Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan, mengapresiasi kerja cepat seluruh tim gabungan yang bertugas di lapangan.
"Kami sangat mengapresiasi dedikasi dan kerja keras tim yang berjibaku di lapangan selama hampir 19 jam tanpa jeda. Demi memastikan keandalan pasokan listrik tetap terjaga. Respons cepat ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk menghadirkan layanan terbaik bagi masyarakat," ujar Riko.
Ia menambahkan bahwa kondisi isolator yang mengalami korosi menjadi tantangan teknis tersendiri dalam pemeliharaan jaringan transmisi. Khususnya di wilayah dengan tingkat kelembapan tinggi dan paparan polutan.
"Insiden ini menjadi pembelajaran penting untuk memperkuat program pemeliharaan preventif, khususnya di lokasi-lokasi yang memiliki risiko tinggi akibat faktor lingkungan. Kami akan percepat inspeksi dan penggantian material di titik rawan lainnya," tambah Riko.
Sementara itu, Manajer PLN UPT Pontianak, Darul Irfan, menjelaskan bahwa kerusakan disebabkan oleh degradasi material pada isolator akibat korosi yang dipicu oleh kondisi lingkungan sekitar tower.
"Material isolator mengalami penurunan kualitas karena korosi jangka panjang. Hal itu diperparah oleh keberadaan polutan dan kelembapan tinggi di sekitar area hutan dan pesisir," terang Darul.
Sebagai tindak lanjut, PLN akan melaksanakan pemeliharaan lanjutan di sepanjang jalur transmisi Parit Baru-Senggiring. Serta mempercepat penggantian komponen yang menunjukkan potensi kerusakan. PLN menegaskan komitmennya untuk menjaga keandalan sistem transmisi dan memastikan pelayanan listrik kepada pelanggan tetap aman dan andal.(*)