kaltimkece.id Menindaklanjuti instruksi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indoensia, PLN Indonesia Power UBP Mahakam melaksanakan uji coba penggunaan bahan bakar biodiesel B40 di PLTD Keledang, Kecamatan Samarinda Seberang pada Kamis, 29 Agustus 2024. Hadiri perwakilan dari ESDM, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), PT Pertamina Patra Niaga, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), dan PT PLN (Persero). Biodiesel B40 adalah campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati (BBN) dari kelapa sawit sebanyak 40 persen.
Manager PLN Indonesia Power UBP Mahakam, Firman Ramdan, menjelaskan bahwa penggunaan biodiesel B40 ini akan diterapkan di industri pembangkit listrik, termasuk seluruh sektor pembangkit mesin diesel di PLN UBP Mahakam. Uji kinerja terbatas ini bertujuan menguji ketahanan mesin diesel saat digunakan.
"Saya optimistis penggunaan B40 ini bisa meningkatkan penghematan devisa negara dari pengurangan impor solar dibandingkan biodiesel sebelumnya, yakni B35. Peningkatan pemakaian biodiesel juga akan makin menurunkan emisi karbon di Indonesia," kata Firman.
Dalam kesempatan tersebut, PLN Indonesia Power UBP Mahakam berkomitmen terus mendukung pengujian ini dan mengharapkan seluruh parameter yang diukur, serta seluruh uji yang dilaksanakan berhasil. Sehingga penerapan B40 ini bisa berjalan di Indonesia dan mendukung program pemerintah dalam konversi energi dari pembangkit fosil ke biomassa.
Firman menambahkan, penggunaan B40 dipastikan sangat ramah lingkungan dan menguntungkan masyarakat. "Ini justru mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Ketika komposisi ini semakin besar, maka ekonomi, terutama rantai pasok untuk biomassa tersebut, semakin meningkat. Ini adalah peluang bisnis yang bagus untuk masyarakat, dan ini yang pertama di Indonesia," pungkas Firman.
Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah menjalankan program pemanfaatan bahan bakar nabati sejak 2006, dengan pencampuran biodiesel yang terus meningkat dari B20 pada 2016, B30 pada 2020, hingga B35 sejak Februari 2023. Rencana peningkatan ke B40 telah disampaikan Presiden RI dan kini sedang diujicobakan.
Sebelum implementasi penuh, data teknis yang komprehensif diperlukan. Uji jalan (road test) B40 telah dilakukan pada 2022 untuk sektor otomotif. Sementara pengujian untuk sektor non-otomotif seperti PLTD saat ini sedang berlangsung.(*)