kaltimkece.id PT PLN (Persero) melalui sub holding PLN Indonesia Power meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3 dengan kapasitas 779 Megawatt (MW) di Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat, 30 Agustus 2024. PLTGU bertipe combined cycle single shaft yang terbesar di Indonesia ini dilengkapi dengan teknologi terbaru dan canggih, sehingga mampu beroperasi secara efisien dan tetap ramah lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman Hutajulu, mengapresiasi kesuksesan PLN Group dalam menghadirkan PLTGU Tambak Lorok Blok 3. Dia juga memastikan bahwa pemerintah terus mendukung langkah PLN dalam upaya transisi energi di tanah air.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN dan PLN Indonesia Power yang menjadi pelopor dalam mengembangkan teknologi pembangkitan yang lebih maju dan ramah lingkungan. Serta semakin mendukung transisi energi nasional," kata Jisman dalam sambutannya.
Dia juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mendorong PLN untuk menghadirkan listrik yang andal, berkelanjutan, dan terjangkau demi mengutamakan kepentingan masyarakat dan negara.
"Yang penting tiga hal dari Pemerintah: listriknya andal, sustain, dan affordable. Itu saja. Jadi, ketiga hal tadi penting untuk masyarakat, di mana kita tidak mau membebani masyarakat maupun negara," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa PLTGU ini berteknologi terbaru dan sangat canggih, sehingga tidak hanya menjadi yang paling efisien tetapi juga sangat ramah lingkungan.
"Dengan tingkat efisiensi yang mencapai 61 persen dibandingkan dengan PLTGU lainnya, pembangkit ini mampu menghindarkan emisi sebesar 671 ribu ton CO2 dalam setahun. Sehingga lebih ramah lingkungan," ucap Darmawan.
Tidak hanya itu, Darmawan menambahkan bahwa PLTGU Tambak Lorok Blok 3 juga memiliki kemampuan respon time yang sangat cepat, yakni mencapai 70 MW dalam satu menit. Menurutnya, keunggulan tersebut membuka peluang bagi pertumbuhan pembangkit EBT lain yang bersifat intermiten. Untuk terus meningkat karena PLTGU ini dapat mengantisipasi dengan cepat pasokan listrik yang fluktuatif.
"Dengan adanya fast response power plant seperti ini, tentu saja keandalan sistem di Jawa Tengah akan meningkat drastis dan juga ruang untuk menambah dari Variable Renewable Energy akan meningkat drastis," jelas Darmawan.
Terpisah, General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan, Abdul Salam Nganro, mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi canggih di pembangkit tersebut sejalan dengan komitmen PLN untuk mendukung transisi energi menuju penggunaan energi terbarukan di masa depan. Untuk menciptakan sistem kelistrikan yang lebih berkelanjutan.
"PLTGU Tambak Lorok merupakan salah satu contoh pembangkit yang dilengkapi dengan teknologi terbaru, di mana tidak hanya meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan. Pembangkit ini akan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Sekaligus mendukung transisi energi menuju penggunaan sumber energi yang lebih ramah lingkungan,â ungkap Salam. (*)