kaltimkece.id PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Tarakan melaksanakan uji coba program co-firing di PLTU Malinau Unit 2 di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, pada 7 September 2022. Dalam uji coba ini, PLTU berkapasitas 2x3 Mega-Watt (MW) itu berkolaborasi dengan PLN Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan dan PT PLN Tarakan site PLTU Malinau. Mereka melakukan uji variasi campuran biomassa cangkang sawit dengan tahap 5 persen, 10 persen, 15 persen, dan 20 persen.
Manager PLN UPDK Tarakan, Marihot Oktavianus Hutapea, menjelaskan, dalam uji coba tersebut dilakukan analisa data pengujian. Jika pengujiannya selesai dan parameter menunjukkan status aman, baik dari sisi operasi maupun lingkungan, tahap selanjutnya dilaksanakan co-firing secara berkelanjutan di PLTU Malinau Unit 2. “Setelah itu, dilanjutkan uji coba co-firing di PLTU Malinau Unit 1,” jelasnya.
Uji coba ini sebagai komitmen PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (UIKL) Kalimantan mewujudkan net zero emission 2060 yang digagas pemerintah. Marihot berharap, program co-firing di PLTU Malinau dapat berjalan optimal sehingga bisa dilakukan secara kontinu. Dengan begitu, komposisi biomassa cangkang sawit dapat dimaksimalkan untuk operasional pembangkit.
“Sehingga dapat memberikan kontribusi untuk percepatan target korporat dan nasional dalam program besar net zero emission 2060,” ujarnya.
Co-firing adalah mekanisme pencampuran cangkang kelapa sawit dengan batu bara sebagai bahan bakar PLTU. Dengan mekanisme tersebut, co-firing menjadi salah satu prinsip utama untuk mencapai net zero emission alias pengurangan energi fosil. (*)