kaltimkece.id Lekuk tubuh para penari seirama dengan alunan musik. Penata tari memulai instruksi. Gerak kaki tertata, berpadu indah dengan ekspresi wajah. Serius. Pegelaran Akbar "Kembali ke Bumi" garapan Borneo Etnika Kaltim makin dimantapkan.
Pagelaran Seni Tunggal oleh Borneo Etnika Kaltim tersebut berlangsung Sabtu, 23 November 2019. Dimulai pukul 19.00 Wita di Gedung Rizanie Asnawie Taman Budaya Kaltim. Bertajuk "Kembali Ke Bumi", terbuka untuk masyarakat umum tanpa biaya.
Hingga H-1 acara, Ketua Yayasan Borneo Etnika Kaltim, Lisda Maulida, memastikan fase persiapan telah mantap. Berharap pada pelaksanaan berjalan dengan lancar. Tiap latihan selalu dilakukan evaluasi agar penampilan pada hari H maksimal.
"Karena memang dalam pementasan ini semua keluarga besar Borneo Etnika Kaltim terlibat," jelas Lisda Maulida yang turut ambil bagian untuk pementasan nanti.
Maulida mengakui persiapan pentas akbar tersebut bukan tanpa kendala. Tiap anggota memiliki latar belakang berbeda. Salah satunya untuk mengatur waktu dalam berlatih. “Tapi kami semua berkomitmen untuk datang tepat waktu latihan bersama selama persiapan,” jelasnya.
Bobby adalah salah satu anggota divisi musik dalam Pegelaran Akbar "Kembali Ke Bumi". Menyebut bahwa musik jadi salah satu komponen penting saat gelaran nanti.
"Membawa tema cukup unik. Dari musik dengan suasana ceria, tiba-tiba berubah ke suasana adegan pemberontakan. Lalu tiba-tiba berubah lagi ke suasana tradisi dari leluhur,” sebut Bobby kepada kaltimkece.id.
“Tugas kami membuat penonton terbawa alunan musik dan ini tanggung jawab besar," sambungnya.
Iwan Setiawan, salah satu penata tari, mengatakan bahwa peserta dalam gelaran kali ini 80 persen anggota baru. Setiap latihan selalu diberi pembenahan dan akan terus dilakukan hingga pementasan.
Humas dan Publikasi Borneo Etnika Kaltim, Dayang Eria Erlika, mengatakan bahwa ajang ini tiap tahun yang rutin digelar. Salah satunya untuk memperingati hari jadi Borneo Etnika Kaltim. Gelaran spesial tahun ini juga didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Borneo Etnika Kaltim awalnya merupakan sanggar tari yang didirikan pada 2008. Pada 2013 diubah menjadi yayasan. Dengan fokus seni yang lebih besar. Saat ini sekretariatnya berada di Jalan Kemakmuran, Gang KNPI, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang.
Adapun peserta pagelaran terbagi dalam beberapa kelompok usia. Dari SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi. Termasuk sejumlah penari senior. Sedangkan yang termuda berusia tujuh tahun. (*)
Editor: Bobby Lolowang