kaltimkece.id Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar terus berupaya meningkatkan partisipasi politik di kalangan pemilih muda. Salah satu strategi utama yang diterapkan adalah menyasar pemilih pemula sejak di bangku sekolah. Sebagai investasi jangka panjang dalam membentuk generasi yang terbiasa dengan proses demokrasi.
"Kami mencoba memulai dari tingkat pelajar. Meski tidak memiliki data pasti, jumlah pemilih dari kalangan sekolah menengah atas (SMA) ternyata cukup besar. Harapannya, edukasi ini bukan hanya berdampak pada pemilu saat ini, tetapi juga pada keberlanjutan demokrasi di masa depan," ucap Komisioner KPU Kukar, Muhammad Amin, kepada kaltimkece.id, Rabu, 29 Januari 2025.
Amin menjelaskan bahwa selama ini pendidikan politik bagi pemilih muda lebih banyak menyasar komunitas tertentu. Namun, pendekatan tersebut dinilai perlu diubah dengan lebih memaksimalkan edukasi di tingkat pelajar. Dengan demikian, ketika mereka memiliki hak suara dan datang ke TPS, proses pemungutan suara menjadi kebiasaan yang tidak asing atau membebani.
Selain itu, lanjutnya, pola sosialisasi pemilu di Kukar kini mengalami perubahan. Sosialisasi tidak lagi hanya sebatas memberikan informasi dan mengajak masyarakat datang ke TPS. Tetapi juga mendorong mereka untuk mengajak orang di sekitarnya turut berpartisipasi dalam memberikan hak suara.
Amin juga menilai bahwa kesadaran politik masyarakat Kukar saat ini semakin meningkat. Salah satu indikatornya adalah banyaknya warga yang memahami hak politik mereka dan tidak ragu menggunakan jalur hukum. Untuk menyampaikan keberatan atau gugatan terkait pemilu di daerah.
"Kita jangan melihat banyaknya gugatan dan proses hukum sebagai sesuatu yang negatif. Justru, ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin paham ruang-ruang hukum yang tersedia untuk memperjuangkan haknya. Mereka tidak lagi hanya menyampaikan protes di warung kopi atau jalanan, tetapi langsung melalui jalur hukum," tutup Amin.(*adv/kpukukar)