kaltimkece.id Dewan Pengurus Daerah Pemuda Tani Indonesia Kalimantan Timur periode 2024-2029 dilantik di Hotel Horison Sagita Balikpapan, Senin, 14 Oktober 2024. Akbar Patompo menjadi ketua organisasi tersebut setelah menang secara aklamasi. Kehadiran kelompok ini mendapat sambutan hangat dari sejumlah kalangan.

Pelantikan tersebut dihadiri sejumlah pihak. Selain pengurus DPD Pemuda Tani Indonesia Kaltim dan Dewan Pengurus Pusat Pemuda Tani Indonesia, ada perwakilan Pemprov Kaltim, Pemkot Balikpapan, Kepolisian Daerah Kaltim, Komando Daerah Militer VI/Mulawarman, perusahaan pertanian, hingga sejumlah anggota DPRD Balikpapan.

Dalam sambutannya, Akbar Patompo mengatakan, pihaknya segera turun kelapangan untuk membantu para petani di Kaltim. Selain itu, DPD Pemuda Tani Indonesia Kaltim juga akan berkolaborasi dengan instansi-instansi pertanian untuk memajukan pertanian Kaltim. Termasuk menggandeng seluruh pengurus Pemuda Tani Indonesia tingkat kabupaten-kota, juga akan dilakukannya.

"Kami juga akan merangkul anak muda sebanyak-banyaknya untuk mewujudkan cita-cita pemerintah yakni swasembada pangan," kata Akbar.

Ketua Dewan Pembina Pemuda Tani Indonesia adalah Prabowo Subianto sedangkan ketua umum Dewan Pengurus Pusat Pemuda Tani Indonesia yakni Budisatrio Djiwandono. Saat menghadiri pelantikan tersebut, Sekretaris Jenderal Pemuda Tani Indonesia, Suroyo Jr, menyampaikan pesan dari Budisatrio Djiwandono. Budisatrio disebut berkomitmen merangkul anak-anak muda untuk bergabung ke Pemuda Tani Indonesia. Upaya ini disebut untuk menuntaskan masalah generasi petani.

Di sisi lain, anggota DPR RI itu berpesan kepada DPD Pemuda Tani Indonesia Kaltim untuk intens berkomunikasi dan berkolaborasi dengan sejumlah pihak dari tingkat daerah hingga pusat dalam membangun pertanian. Dengan begitu, harapan mewujudkan pertanian yang unggul dan sejahtera dapat terwujud.

"DPP Pemuda Tani Indonesia siap menjembatani aspirasi dari daerah ke pusat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kaltim, Siti Farisyah Yana, memberikan apresiasi atas hadirnya Pemuda Tani Indonesia di Kaltim. Menurutnya, visi dan semangat yang dibawa organisasi tersebut dalam menuntaskan problematika sektor pertanian dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Siti menyebut, terdapat sejumlah kendala dalam membangun pertanian di Kaltim. Beberapa di antaranya yakni tanah yang tidak subur, kerap terjadi alih fungsi lahan untuk pertambangan batu bara, sebagian besar petani berusia di atas 39 tahun, rendahnya minat generasi muda terhadap usaha tani, petani kesulitan mendapatkan pupuk subsidi, hingga perubahan iklim.

Pemuda Tani Indonesia Kaltim diyakini dapat menuntaskan masalah tersebut. Mengingat, kata Siti, kelompok ini punya visi besar melahirkan generasi baru yang inovatif, kreatif, dan mampu memanfaatkan teknologi modern dalam mengelola sektor pertanian, perikanan, kelautan, dan peternakan di Kaltim.

"Dengan demikian, kita bisa menghadirkan pertanian yang lebih produktif, berkelanjutan, dan menguntungkan bagi anak-anak muda," ucap perempuan itu. (*)