kaltimkece.id PT PLN (Persero) tengah melakukan uji coba Pembangkit Listrik Tenaga Gas alias PLTG Sambera di Muara Badak, Kutai Kartanegara. Pembangkit ini disiapkan untuk menyuplai listrik manakala pembangkit utama mengalami gangguan.
Pengujian tersebut dilakukan PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (UIKL) Kalimantan. Manajer PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Sistem Kalimantan, Turyanto, mengatakan, uji coba meliputi pengujian black start dan line charging. Pengujian black start ini untuk memastikan PLTG Sambera selalu siap dioperasikan, baik dalam kondisi normal maupun darurat.
“Misalkan, sebagian besar pembangkit mengalami gangguan sehingga menyebabkan pemadaman yang luas, maka, black start PLTG segera melakukan proses recovery sistem dengan cepat,” jelasnya.
Turyanto menjelaskan, PLTG Sambera merupakan salah satu unit pembangkit yang berfungsi memasok daya ke pembangkit-pembangkit yang lain seperti PLTU dan PLTGU. Listrik dari PLTG digunakan PLTU untuk memompa air, membuka katup, dan menggerakkan konveyor batu bara sehingga PLTU dapat memproduksi listrik saat terjadi gangguan.
“PLTG relatif lebih cepat menyala jika dibandingkan dengan PLTU-PLTU yang ada di Kalimantan,” jelas Turyanto.
PLTG Sambera memiliki daya mampu sebesar 33 megawatt yang berasal dari dua unit pembangkit. Listrik dari pembangkit ini dikirim ke Gardu Induk Muara Badak yang menyuplai listrik ke Kutai Kartanegara dan sekitarnya.
Uji coba PLTG, Turyanto menyampaikan sebagai komitmen PLN untuk memberikan kualitas layanan terbaik kepada masyarakat. Pelaksanaan pengujian dilakukan PLN dengan teliti dan dipastikan tidak memberikan dampak yang dapat memengaruhi kontinuitas penyaluran listrik ke para pelanggan.
“Kami selalu berusaha untuk menjaga keandalan dan kontinuitas pasokan listrik di Pulau Kalimantan. Salah satunya melalui uji black start dan line charging pembangkit ini, kami lakukan sepenuhnya untuk kebaikan masyarakat Kalimantan,” pungkasnya. (*)
Editor: Surya Aditya