kaltimkece.id Di bawah udara pagi Bontang yang sejuk, Menteri BUMN Rini Soemarno memulai hari dengan berjalan kaki. Sang menteri berolahraga melintasi jalan kota yang rindang akan pepohonan hijau. Ribuan orang yang kompak mengenakan kaus putih berlogo BUMN ikut dalam jalan sehat itu. Dari tempat menginap di Hotel Bintang Sintuk, rombongan bergerak menuju Lapangan Mulawarman Pupuk Kaltim.
Senin, 29 Oktober 2018 di Stadion Mulawarman, Bontang, Rini kemudian mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda yang dimulai pukul 07.00 Wita. Bersamanya, jajaran eselon I kementerian dan seluruh direktur utama BUMN turut serta. Semuanya terdiri dari 50 lebih pegawai kementerian, 148 direktur utama, 148 millennials BUMN, dan 1.000 karyawan Pupuk Indonesia Grup dan pelajar di Bontang.
Sebelum memulai upacara, di sela-sela joging, Rini sempat menitip pesan kepada generasi muda. Menurut Rini, anak mudah harus biasa berolahraga walaupun sebatas naik turun tangga. Gerak badan bisa membuat tubuh sehat.
Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda kemudian berlangsung dengan lancar. Bertindak sebagai pembina upacara adalah Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo. Sementara pemimpin upacara adalah Direktur Utama PT Perikanan Nusantara (Persero) Dendi Anggi Gumilang. Direktur Utama PT TWC (Persero) Edy Setijono didaulat membacakan teks Kongres 1928, sedangkan Direktur Utama Pelindo IV Farid Padang sebagai pembaca doa.
"Saya juga berharap para generasi muda Indonesia bisa semakin kreatif dan inovatif. Turut menularkan semangat positif membangun Indonesia yang lebih baik lagi," terang Rini selepas mengikuti upacara yang merupakan rangkaian Rapat Koordinasi BUMN pada 28-29 Oktober 2018 di Bontang. PT Pupuk Kalimantan Timur menjadi tuan rumah rapat koordinasi tersebut. Menteri mengatakan, Kementerian BUMN dan seluruh BUMN komit mendukung generasi milenial untuk berkarya. Generasi muda dapat bersinergi dan berkontribusi nyata untuk Indonesia yang lebih baik.
"Penting bagi kami untuk mewadahi semangat para milenial yang banyak memiliki ide positif dan inovatif. Gagasan tersebut bisa menjadi salah satu kunci membawa perubahan bagi Indonesia," kata Rini.
Di samping itu, Rini memberi tanggapan pengembangan lini bisnis Pupuk Kaltim yang berencana membangun pabrik metanol di Bontang. Pupuk Kaltim sebagai produsen urea, NPK, dan amonia, bakal membangun pabrik metanol dengan nilai investasi USD 2,5 miliar.
"Bontang adalah area pengembangan BUMN yang sudah cukup lama dan menjadi aset negara yang sangat penting. Bukan hanya Pupuk Kaltim, sebenarnya ada Badak LNG dan Pertamina di sini," jelas Rini lagi. Kementerian BUMN melihat potensi Pupuk Kaltim masih sangat besar. Kebutuhan pupuk nasional begitu tinggi dan pada saat bersamaan, kesempatan ekspor juga tinggi.
"Saya sangat senang Pupuk Kaltim bisa melakukan efisiensi dengan sangat baik. Mereka berencana membangun pabrik baru, dan itu berarti efisiensi pemanfaatan gas bisa sampai 40-50 persen," ujarnya. Langkah Pupuk Kaltim dapat menghasilkan produk yang lebih kompetitif sesuai yang diinginkan dan diharapkan. (*)
Editor: Fel GM