Upaya PLN Memulihkan Terumbu Karang di Muara Badak Diganjar Penghargaan

Ditulis Oleh: PARIWARA
Kamis, 24 November 2022

kaltimkece.id Program restorasi ekosistem laut Muara Badak yang dijalankan PT PLN (Persero) melalui Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) diganjar penghargaan GOLD dalam ajang Indonesia Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2022. Penyerahan penghargaan berlangsung di Jakarta pada Selasa, 22 November 2022, dan dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Dalam sambutannya, Wapres Ma’ruf Amin berharap, penghargaan ini dapat memecut semangat perusahaan-perusahaan untuk berlomba-lomba dalam menjalankan program CSR dan fokus pada pembangunan keberanjutan. Ia pun mengucapkann selamat kepada para penerima anugerah ISDA 2022 untuk semua kategori.

“Semoga, prestasi ini terus berlanjut secara konsisten dan sukses menuju sustainability of business excellence,” ucap Wapres.

Ia menjelaskan, pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu konsen pemerintah dalam mewujudkan Indonesia emas pada 2045. Untuk mencapai target itu, dibutuhkan peran seluruh pihak, baik dari perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), untuk mempromosikan dan menjalankan pembangunan yang berkelanjutan.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan, menyambut baik penghargaan anugerah ISDA 2022 ini. Ia berharap, penghargaan ini bisa menjadi inspirasi bagi pihak-pihak lain untuk lebih peduli terhadap pembangunan berkelanjutan.

“Penghargaan ini adalah suatu cambuk bagi kami bahwa kami adalah bagian kekuatan agar negeri ini menjadi lebih makmur pada masa depan,” ucap Darmawan.

Manager PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (PLN UPDK) Mahakam, I Made Hartayasa, menambahkan, program restorasi ekosistem laut Muara Badak yang dilaksanakan PLN bertujuan menyelamatkan ekosistem terumbu karang di Perairan Pangempang, Desa Tanjung Limau, Kutai Kartanegara. Melalui program TJSL, PLN berhasil melakukan perbaikan ekosistem laut di sekitar PLTG Sambera dengan melakukan transplantasi terumbu karang secara berkelanjutan.

“Program restorasi laut ini juga membawa dampak bagi peningkatan pendapatan masyarakat dan daerah sekitar Rp 150 juta per tahun karena adanya peningkatan jumlah wisatawan sebesar 126 persen per tahun,” pungkas Made. (*)