kaltimkece.id – Pupuk menjadi persoalan tersendiri bagi petani. Akses pupuk yang mudah dan juga ramah lingkungan, adalah harapan semua petani. Keresahan inilah yang ditangkap Ekti Imanuel untuk diperjuangkan melalui jalur yang dimiliki sebagai anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur.
Awal pekan lalu, tepatnya pada Senin 20 September 2011, Ekti mendatangi pemilihnya di Kutai Barat untuk menyerahkan bantuan pupuk cair. Kegiatan ini dilakukan secara simbolis di tiga kecamatan, Long Iram, Tering dan Linggang Bigung.
Sebanyak 544 Kelompok Tani atau Poktan di Kabupaten Kutai Barat mendapat bantuan pupuk hayati. Pupuk berbentuk cairan sebanyak 174.790 liter tersebut bersumber dari Dana Bantuan Keuangan yang disalurkan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Barat. Bantuan itu dari dana pokok-pokok pikiran atau Pokir yang dikawal Ekti Imanuel.
Pokir yang diperjuangkan Ekti Imanuel itu merupakan jawaban atas aspirasi petani yang tersebar di 16 kecamatan se-Kutai Barat. Dalam beberapa kesempatan reses, petani mengaku sulit mendapat pupuk. Sementara luas lahan pertanian yang dikelola 544 Poktan mencapai 17.479 hektare.
Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian Kubar, Setianus, berharap bantuan pupuk cair yang diberikan benar-benar dipergunakan sebagaimana mestinya. Sehingga bisa meningkatkan hasil pertanian hortikultura maupun perkebunan.
“Jangan sampai pupuk yang ada hanya untuk memupuk tiang rumah, atau hanya dijadikan untuk mengentalkan latex (getah) karet. Seperti yang terjadi dengan pupuk urea,” katanya sebelum penyerahan pupuk cair di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Long Iram.
Ekti Imanuel mengakui, pertanian tidak masuk dalam bidang yang ditangani kelompok kerjanya di Komisi 3 DPRD Kaltim. Namun dari hasil Reses yang dilakukan, ia menerima banyak aspirasi terkait pertanian. Dari catatannya, sebagian besar penduduk Kubar adalah petani.
“Oleh karenanya, saya tergerak untuk membantu mengembangkan sektor pertanian melalui tahapan demi tahapan yang berproses di DPRD Kaltim,” ujarnya saat pertemuan bersama petani sebelum menyerahkan bantuan pupuk cair.
Menurut Ekti Imanuel, ada banyak program yang diusulkan oleh bidang Tanaman Pangan Dan Hortikultura, Perkebunan, serta Peternakan pada Dinas Pertanian Kutai Barat. Hanya saja, semua program yang diusulkan itu tidak dapat terlaksana jika hanya dari dana APBD Kubar.
Selain bersumber dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Kaltim, ada juga upaya Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang kini duduk sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, G Budisatrio Djiwandono. Politisi muda Gerindra itu terpilih mewakili masyarakat Kaltim pada Pemilu Legislatif 2019 lalu. “Itu sebabnya, saya mengupayakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Kaltim, dan ada juga Dana Aspirasi dari Pak Budisatrio,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kubar, Petrus, menginginkan petani lebih pro aktif. Apa yang dilakukan Ekti Imanuel dan Budisatrio Djiwandono membuktikan wakil rakyat memiliki kemampuan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
“Kami bersyukur sekali ada Bankeu melalui pokir wakil kita di DPRD Provinsi, yakni Pak Ekti Imanuel. Sehingga melalui ini kami dapat berikan bantuan pupuk ke 544 kelompok tani yang ada di Kutai Barat,” katanya.
Kegiatan yang berlangsung di tiga tempat berbeda ini dihadiri oleh camat dan petugas penyuluh lapangan masing-masing kecamatan. Hadir juga Kasi Sarana dan Prasarana Pertanian Dinas Pertanian Kubar Iwan Sukorolan. Juga, kepala kampung atau petinggi dari beberapa kampung, serta para Ketua Poktan.
Pertemuan di Kantor BPP Kecamatan Linggang Bigung juga disertai pemberian bantuan bibit lada kepada petani di Kampung Linggang Mapan. Termasuk penyerahan kegiatan bantuan Peningkatan Jalan Usaha Tani Begulur Jaya III di Kampung Linggang Mapan kepada Wihelmus, selaku Petinggi Linggang Mapan. (*)
Editor: RJ Palupi