kaltimkece.id Gelaran musik jazz di atas bukit, Selili Jazz Festival, tinggal belasan hari. Tepat 30 Maret 2019 event tersebut dihelat. Sudah 19 penampil menyatakan siap unjuk kebolehan.

Wijaya Pambudi, inisiator Selili Jazz Festival, mengatakan bahwa saat ini pihaknya bersama kelompok karang taruna Selili Muda (Semud) sedang menyiapkan lokasi acara. “Kami mematangkan lahan untuk lokasi camping,” ujarnya.

Kontur Bukit Steling yang menjadi lokasi acara tak sepenuhnya rata. Sedikit bergelombang. Selain lokasi camping pengunjung, saat ini juga sedang dibangun toilet.

Bicara soal akses, Jaya menyebut, jalan menuju puncak sudah dibuat anak tangga. Gunanya memudahkan pengunjung naik ke bukit. Meski begitu, pengunjung tetap mesti menyiapkan fisik. “Meski aksesnya sudah mudah, jalan aksesnya menanjak,” ucapnya.

Sebelum hari H, kaltimkece.id mencoba akses yang dibangun Jaya dan kawan-kawan. Tinggi masing-masing anak tangga cukup konsisten. Jadi tak menyulitkan saat naik. Bagi yang belum terbiasa mendaki, tenang saja, panitia menyediakan dua bonus jalan landai di antara anak tangga. Ada kesempatan untuk istirahat sejenak.

Total waktu yang kaltimkece.id perlukan meniti anak tangga hingga puncak adalah sembilan menit. Sudah termasuk istirahat. Kondisi fit diperlukan untuk menyaksikan Selili Jazz. Jerih lelah tak akan percuma. Keringat Sembilan menit terbayar saat sudah di atas bukit. Pemandangan apik aliran Sungai Mahakam langsung dinikmati.

Setelah meniti anak tangga yang lokasinya di hutan dengan tutupan cukup lebat, angin sepoi-sepoi khas perbukitan menanti di puncak. Bisa dibayangkan, angin sepoi-sepoi ini diiringi iringan musik dari para penampil.

Camping Boleh, Cuma Nonton Juga Ayo

Nah, untuk mengunjungi festival dengan konsep unik tersebut, pengunjung akan dikenakan biaya tiket. Seperti disebutkan sebelumnya, panitia menyiapkan tenda untuk camping. Ada dua jenis tenda disiapkan. Pertama tenda yang bisa memuat empat orang. Untuk tenda tersebut pengunjung mesti membeli tiket Rp 450 ribu. “Itu bukan untuk satu orang, tapi untuk empat orang,” ujarnya.

Selain itu, ada juga tenda yang lebih besar. Bisa memuat 10 hingga 12 orang. Untuk pengunjung yang memilih paket tersebut dikenakan tiket Rp 125 ribu.

Rincian itu berlaku untuk penonton yang akan bermalam di Bukit Steling. Panitia juga menyediakan tiket untuk pengunjung yang tak menginap. Alias hanya datang saat gelaran musik. “Untuk paket yang ini harga tiketnya Rp 35 ribu saat presale. Rp 50 ribu pembelian on the spot,” ujarnya.

Lalu, apa bonafide bagi pengunjung yang memilih paket camping? Disebutkan Jaya, sebelum meniti tangga, pengunjung bisa memanfaatkan ojek lokal. Tersedia jasa untuk mengantar peserta dari lokasi parkir sampai hiking track. Bagi pengunjung yang memilih paket camping, harga tiket sudah termasuk ongkos ojek lokal. “Kalau paket nonton festival saja, tak termasuk ongkos ojek,” terangnya.

Mengapa harus membeli tiket? Dua hal tujuannya. Pertama, agar perekonomian masyarakat lokal sedikit terbantu. Sesuai slogan acara,Ayo Gotong, Jazz Royong. Kedua, sebagai edukasi kepada para penonton konser Kota Tepian. Bahwa, event sukses bukan sekadar acara yang ramai. “Event yang sukses adalah event yang bisa membiayai dirinya sendiri dengan atau tanpa sponsor,” ujarnya.

Tiket Selili Jazz Festival sudah bisa dibeli. Langsung kunjungi profil akun Instagram @selilijazz.festival, dan ikuti instruksi di akun tersebut. Atau, bisa kunjungi bebera ticket box. Di antaranya You Space, Jalan Gamelan nomor 2; Jenggala Community Hub, Jalan Bukit Alaya; Satu Kata Coffee, Jalan Basuki Rahmat; dan Mabar, Jalan Hasan Basri, Gang 2 nomor 50.

Segera booking tiket Selili Jazz Festival. Panitia hanya menyediakan 300 tiket. Jangan lewatkan kesempatan datang ke event musik dengan suasana unik di Samarinda. (*)

Editor: Bobby Lolowang