kaltimkece.id Seorang pemuda ditemukan bersimbah darah tergeletak di akses keluar lantai atas parkiran salah satu mal di Samarinda. Terempas dari area P5 gedung mal tersebut. Diduga kuat pemuda bernama Handi Guntur tersebut sengaja melompat untuk bunuh diri.
Insiden tersebut terjadi pada Sabtu malam, 2 Januari 2020 sekitar pukul 23.30 Wita. Handi Guntur merupakan warga Jalan Pangeran Hidayatullah, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota. Pada 8 Februari mendatang usianya genap 27 tahun.
Ditemukan dalam keadaan tertelungkup bersimbah darah di lantai atas P1, tepatnya akses keluar P1, oleh petugas keamanan dan karyawan di pusat perbelanjaan di Jalan Untung Suropati, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang. Keduanya adalah Eka (33) yang bekerja sebagai satpam dan Denny Syah (21) pekerja di pusat perbelanjaan.
Kapolsekta Sungai Kunjang Komisaris Polisi Bambang Budianto melalui Kanit Reskrim Inspektur Polisi Satu Purwanto, mengatakan Eka saat kejadian tengah berjaga di lantai dasar mal tersebut. Mendengar orang berteriak minta tolong dari lantai atas P1.
"Penasaran, saksi pun mengecek asal suara dan ia menemukan korban sudah dalam posisi tengkurap di lantai seperti orang baru terjatuh dari lantai atas dengan bersimbah darah," ucap Iptu Purwanto.
Saat ditemukan korban dalam keadaan sadar dengan kondisi darah keluar dari bagian kepala. Korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Hermina di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Karang Asam Ilir, Kecamatan Sungai Kunjang. Namun, sesampainya di rumah sakit, nyawa korban tak tertolong.
Setelah korban di evakuasi ke rumah sakit, anggota Polsekta Sungai Kunjang bersama anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Samarinda melakukan penyelidikan terhadap peristiwa dugaan bunuh diri tersebut. Di lokasi parkir pusat perbelanjaan tersebut ditemukan satu Mobil Xenia dengan nomor polisi KT 1807 NK warna silver terparkir di lantai 5. Diduga milik korban. Dalam mobil tersebut kondisi kunci kontak berikut dompet masih berada dalam mobil yang tidak terkunci pintunya.
Mondar-Mandiri Sendiri
Minggu, 3 Januari 2020 pukul 10.30 Wita, jajaran anggota Polsekta Sungai Pinang bersama Unit Inafis dan Unit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Berdasarkan olah TKP diketahui jarak antara mobil korban dengan titik Guntur diduga melompat sekira 35 meter. Ketinggian dari tempat Guntur diduga melompat hingga ditemukan bersimbah darah adalah sekira 13 meter.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Komisaris Polisi Yuliansyah melalui Kepala Unit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda, Inspektur Polisi Dua Dovie Eudey, mengatakan bahwa hasil olah TKP diketahui korban memasuki area parkir pada pukul 22.38 Wita. Kemudian diduga melompat pukul 23.40 Wita.
"Hasil pengamatan, korban terpantau mondar-mandir sekitar satu jam di area parkir P5 di dekat mobilnya," ucap Dovie Eudey.
Saat mondar-mandir, Guntur terpantau hanya seorang diri. Tak satupun orang lain terlihat bersama korban. Hingga korban akhirnya meninggal dunia dengan pendarahan di kepala, paha, serta patah tulang.
Dari olah TKP tersebut, polisi juga mengamankan sejumlah barang, seperti satu unit ponsel, jam tangan, sandal dan dompet korban. Sedangkan pihak keluarga korban menolak melakukan rangkaian proses autopsi guna mencari sebab pasti kematian korban. Polisi masih menyelidiki lebih lanjut dari mana korban sebelum melompat di TKP. (*)
Editor: Bobby Lolowang