kaltimkece.id Kutai Kartanegara atau sudah begitu identik sebagai kabupaten kaya sumber daya alam. Dari batu bara hingga minyak dan gas atau migas. Makin lama, sektor tersebut tak lagi bisa diandalkan. Buruk dampaknya bila terus-terusan bergantung industri ekstraksi. Jika sudah habis, apalagi bisa diandalkan?
Produksi batu bara Kukar pada 2016 mencapai 55,5 juta metrik ton. Naik pada 2017 di angka 63,7 juta metrik ton, sebagaimana pendataan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kaltim. Saat ini, Pemkab Kukar mempersiapkan sektor baru. Diharapkan bisa menggantikan peran sebagai penopang perekonomian daerah.
Sektor yang dianggap cukup potensial adalah pariwisata. Juga ekonomi kreatif. Sebagai salah satu penunjang, pembangunan creative hub tengah bergulir. Menjadi wadah bagi para pekerja kreatif. Mendukan pengembangan dan pemasaran produk-produk kreatif.
Creative hub bakal dibangun di kawasan Central Business District atau CBD Tenggarong. Lokasinya cukup strategis. Dekat Jembatan Kukar. Pintu gerbang Tenggarong.
"Di sana adalah pintu gerbang Tenggarong. Jadi mesti menjadi prioritas pembangunannya," sebut Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah atau Bappeda Kukar, Wiyono.
Creative hub menjadi komitmen Bupati Kukar Edi Damansyah. Bagian dari kelanjutan pembangunan CBD Tenggarong. "Diharapkan efek domino dari creative hub tersebut. Tenggarong bisa menjadi tujuan wisata," ujarnya.
Pemkab Kukar menyediakan Rp 10 miliar dari APBD Kukar 2020. Dari hitungan kasar, tentu nilai segitu masih jauh dari cukup untuk menuntaskan CBD Tenggarong. "Tapi kami berkomitmen pembangunan jangan sampai mangkrak," tegas Wiyono.
Creative hub diharap memfasilitasi pekerja kreatif Kukar. Berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat. Pemkab pun telah beberapa kali menemui para pekerja kreatif. Dari situ diketahui potensi dari creative hub. Termasuk agenda apa saja yang dapat begulir di sana.
Dalam realisasinya, sejumlah organisasi perangkat daerah atau OPD Kukar telah berkoordinasi dalam hal perencanaan mendetail. Yang terlibat di antaranya Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pariwisata Kukar. "Dalam waktu dekat ada rapat bersama OPD terkait hasil koordinasi mereka," kuncinya.
Tentang CBD
CBD adalah kawasan seluas 18 hektare di Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong. Proyek ini terdiri dari sejumlah segmen. Terhubung rencana pembangunan pusat perkantoran dan perbelanjaan Royal World Plaza. Empat tahun berjalan, proyek CBD macet.
Sebermula pada 2013, pembangunan CBD dimulai dengan skema kontrak tahun jamak dari APBD Kukar. Rp 382 miliar disiapkan dalam tiga tahun anggaran. Menukil kontrak awal CBD yang diteken pada 2013, angka persis yang disiapkan adalah Rp 390.256.000.000. Mula-mula, proyek pembangunan CBD berjalan lancar. Pemkab Kukar bahkan optimistis rampung pertengahan 2016. Hingga waktu yang diperkirakan, rangkaian pembangunan masih jauh dari tuntas. (*)
Editor: Bobby Lolowang