kaltimkece.id Sejumlah rumah masih terendam genangan air di Perumahan Griya Permata Asri (GPA) RT 42 dan RT 52, Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan. Pasang-surut genangan air itu menggenangi rumah warga selama delapan bulan lamanya. Berbagai upaya telah dilakukan warga agar rumah mereka dapat dihuni kembali, namun hasilnya masih saja nihil.
Genangan air itu merendam 22 rumah warga. Akibatnya, 13 kepala keluarga terpaksa harus mengungsi dengan menyewa rumah yang lebih aman. Genangan air itu juga kini semakin keruh dan kotor. Penyedotan menggunakan mesin pompa air, sejauh ini belum memberikan dampak maksimal. Bahkan saat hujan mengguyur, volume air akan kembali bertambah.
Guna menanggulangi permasalahan itu, Pemkot Balikpapan berencana bakal membangun bendali dalam waktu dekat. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman, Rafiuddin mengatakan bahwa usulan pembangunan bendali itu sudah disampaikannya.
"Kami akan membangun bendali di Perumahan GPA, saat ini usulannya telah disampaikan ke Asisten untuk ditindaklanjuti," ujarnya pada Selasa, 20 Februari 2023.
Dia juga menyebut bahwa desain dan konsep pembangunan bendali tersebut sudah selesai. Pihaknya juga tengah menunggu persetujuan anggaran yang telah diajukan untuk kemudian dipelajari terlebih dahulu. Selanjutnya jika disetujui, akan dilakukan pembahasan bersama untuk rencana pembangunannya.
"Memang permasalahan banjir di GPA, harus dibuatkan bendali untuk menyelesaikan permasalahan di perumahan tersebut," jelasnya.
Sementara itu, Kamila adalah salah seorang warga yang rumahnya paling terdampak akibat genangan air itu. Ketinggian air di rumahnya bisa mencapai 2,5 meter jika hujan turun. Ia bersama suami dan dua anaknya mengungsi tidak jauh lokasi genangan air itu.
"Ini rumah yang kami tempati sementara kalau hujan deras terendam juga," ujarnya kepada kaltimkece.id pada Selasa, 20 Februari 2024.
Dia juga mengatakan bahwa belum mendapat kepastian penyelesaian penanggulangan genangan air tersebut. Padahal dirinya bersama warga terdampak lainnya telah lama merasakan penderitaan tersebut. Beberapa barang berharga milknya juga mengalami kerusakan akibat terendam air.
"Kami ini sudah lama terdampak, banyak kesusahan yang sudah kami alami, tapi belum ada kejelasan dari pemerintah," ucapnya.
Kamila juga menyebut selama ini hanya penyedotan air dan gonta-ganti survei dari dinas terkait. Bahkan kata dia , pada bulan lalu ada sejumlah orang yang melakukan pengukuran tepat di samping rumahnya. Akan tetapi dia tidak tau persis pengukuran tersebut dalam rangka apa.
"Banyak aja yang datang bergantian, tapi sampai sekarang enggak ada juga. Kami yang kesusahan kalau begini terus," pungkasnya.
Ditanyai mengenai bakal adanya pembangunan bendali untuk mengatasi genangan air tersebut, Kamila hanya menjawab semoga hal itu benar-benar terealisasi dan tidak hanya rencana semata. Hal itu Kamila sampaikan setelah beberapa kali mendengar ucapan-ucapan serupa sedari lama.
"Iya semoga lah, jangan hanya rencana-rencana aja, eksekusinya tidak ada," pungkasnya.(*)