kaltimkece.id Aktivitas sejumlah pasar di Balikpapan terpantau padat pada pembuka Ramadan 1445 Hijriah/2024. Sejumlah warga berburu keperluan dapur. Di tengah keriuhan itu, harga sejumlah bahan pokok meroket.

Syarifudin Noor, 32 tahun, adalah pedagang lalapan di Kelurahan Margo Mulyo, Balikpapan Barat. Kepada kaltimkece.id, Jumat, 15 Maret 2024, ia menyebut, bahan-bahan pokok yang mengalami lonjakan harga antara lain beras, daging ayam, telur, gula pasir, hingga minyak goreng.

Sebelum Ramadan, beber Syarif, beras premium dipatok Rp 75 ribu per 5 kilogram. Sekarang, beras dengan kualitas dan kuantitas yang sama menjadi Rp 90 ribu. Walau harga bahan-bahan dasar usahanya naik, ia tak menaikkan harga dagangannya. Ia mengakalinya dengan mengurang porsi.

"Kalau dinaikkan, siapa yang mau beli?"

Harga rata-rata bahan pokok di Balikpapan dapat dilihat di sahabat.balikpapan.go.id. kaltimkece.id mengambil sampel bahan pokok di Pasar Pandan Sari, Balikpapan Barat. Pada 1 Maret 2024, harga daging ayam ras ialah Rp 37.000/kg, beras premium termurah Rp 16.400/kg, telur ayam ras Rp 2.200/butir, minyak goreng tanpa merek Rp 15.000/ liter, gula pasir dalam negeri Rp 18.500/kg, dan daging sapi 150.000/kg.

Harga-harga tersebut naik pada 15 Maret 2024. Masih menurut sumber yang sama, harga daging ayam ras Rp 39.500/kg, beras premium termurah Rp 17.800/kg, telur ayam ras Rp 2.400/butir, dan daging sapi 153.000/kg. Hanya minyak goreng tanpa merek dan gula pasir dalam negeri yang harganya stabil.

Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan, Haemusri Umar, tak membantah kenaikan harga beberapa bahan pokok. Ia bahkan memperkirakan, puncak kenaikan harga terjadi pada sepekan sebelum Idulfitri.

Dinas Perdagangan Balikpapan tengah menyusun strategi untuk mencegah panic buying imbas kenaikan harga bahan pokok. Haemusri mengatakan, pemkot akan mengadakan pasar murah. Lokasinya di dua kecamatan yakni Balikpapan Barat dan Balikpapan Selatan. Pasar murah dibuka lima hari pada 26-30 Maret 2024.

"Pasar murah ini akan melibatkan semua distributor dari berbagai sektor seperti beras, daging, ayam, dan lainnya," bebernya. Ia memastikan, pasokan bahan pokok di Kota Minyak aman hingga empat bulan ke depan.

Ekonom Maisyarah Rahmi Hasan memberikan pandangannya. Menurutnya, lonjakan harga kebutuhan pokok saat hari besar keagamaan nasional adalah fenomena yang biasa. Penyebab utamanya adalah permintaan yang besar namun ketersediaan barangnya sedikit.

"Karena terjadi pada waktu-waktu tertentu saja, kenaikan harga bahan pokok ini tidak akan menimbulkan inflasi," kata akademikus Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris, Samarinda, itu.

Walau demikian, ia meminta pemerintah tetap mengendalikan harga bahan-bahan pokok. Caranya dengan memastikan ketersediaan dan rutin memantau harga bahan pokok. Jika tidak, ketimpangan akan terjadi.

Melambungnya harga kebutuhan pokok, kata Maisyarah, akan membuat harga produk turunannya ikut naik. Sementara itu, pendapatan masyarakat berbeda-beda dari kecil hingga besar. Masyarakat kelas bawah disebut yang paling menderita dari kondisi ini.

"Pedagang pasti tahu, walau harga naik, barangnya tetap dibeli karena menjadi kebutuhan dasar," tutupnya. (*)