kaltimkece.id Waktu imsak hampir tiba ketika Rupini, 39 tahun, baru selesai menyantap makan sahur. Sambil menunggu azan subuh, perempuan tersebut hendak berbaring di kediamannya di Jalan Jenderal Sudirman, RT 09, Klandasan Ulu, Balikpapan Kota. Kepalanya belum menyentuh bantal ketika Rupini mendengar teriakan dari luar rumah.
Senin menjelang pagi, 18 Maret 2024, Rupini segera berlari membuka pintu. Api rupanya sudah berkobar di rumah tetangganya. Sumber api tersebut hanya berjarak enam rumah dari kediamannya. Rupini sontak bergerak. Ia membangunkan ibu dan kedua anaknya. Semua diminta lari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Rupini yang terakhir di dalam rumah. Ia berusaha menyelamatkan barang-barang berharga.
"Saya cuma sempat ambil pakaian satu kresek dan beberapa dokumen penting," tuturnya kepada kaltimkece.id, beberapa jam setelah peristiwa tersebut.
Saat sibuk menyelamatkan barang-barang itu, Rupini terkejut melihat api yang makin dekat di depan rumah. Ia hanya bisa berlari ke belakang. Satu-satunya jalan yang bisa dilewati adalah menjebol dinding kamar mandinya.
"Saya tendang dinding kamar mandi. Bisa jebol karena hanya terbuat dari tripleks. Saya lompat dari situ," kenangnya.
Rumah Rupini adalah satu dari 65 rumah yang hangus. Dalam kebakaran tersebut, 45 rumah mengalami kerusakan berat sementara 20 rumah rusak ringan. Total 93 kepala keluarga atau sebanyak 263 orang yang terdampak dari bencana ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Balikpapan, Usman Ali, mengatakan bahwa laporan kebakaran diterima pukul 05.05 Wita. Upaya pemadaman api adalah dengan menurunkan 15 mobil pemadam dibantu dua unit dari Pertamina. Pemadaman juga dibantu berbagai instansi seperti Brimob Polda Kaltim dan sejumlah relawan.
"Api baru bisa dipadamkan sekitar dua jam setelah kami menerima laporan," ujarnya.
Usman menyebutkan bahwa petugas terkendala pasokan air. Permukiman padat penduduk juga menambah kesulitan petugas memadamkan api.
"Penyebab munculnya api belum diketahui. Masih dalam proses pendalaman oleh kepolisian. Untuk korban jiwa, kami pastikan tidak ada," ucapnya.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud, menyatakan prihatin atas musibah tersebut. Dia mengatakan, pemerintah akan memberikan sejumlah bantuan kepada warga terdampak kebakaran. Bantuan tersebut di antaranya jaminan sewa rumah satu tahun. Seragam anak sekolah juga akan ditanggung.
"Termasuk surat-surat berharga nanti dikoordinasikan ke BPN (Badan Pertanahan Nasional), pasti ada duplikatnya," jelas Wali Kota saat meninjau lokasi kebakaran, Senin, 18 Maret 2024.
Rahmad Mas'ud melanjutkan, warga akan ditampung sementara di dekat kantor kecamatan Balikpapan Kota. Dapur umum disediakan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Rahmad berpesan agar warga selalu waspada dengan sumber api seperti kompor dan peralatan listrik. Jika ingin keluar rumah, pesannya, cek betul-betul alat dan instalasi listrik. (*)