kaltimkece.id Sejumlah penumpang dengan sabar menunggu kedatangan bus di ruang tunggu Terminal Batu Ampar, Balikpapan Utara. Ketika bus bernama Balikpapan City Trans tiba, mereka pun naik ke transportasi massal tersebut.

Senin, 8 Juli 2024, reporter kaltimkece.id ikut mencoba angkutan tersebut. Masih uji coba hari pertama, Balikpapan City Trans gratis untuk semua penumpang. Aroma khas kendaraan baru langsung tercium begitu memasuki pintu di bagian depan bus yang terbuka dan tertutup otomatis. Pintu yang sama juga tersedia di bagian belakang bus untuk penumpang yang turun.

Armada Balikpapan City Trans ini berkapasitas 20 kursi . Ditambah 17 tempat untuk penumpang berdiri, kapasitas totalnya adalah 37 orang. Kursinya terdiri dari dua warna, biru dan oranye. Tempat duduk tersebut, kecuali kursi paling belakang, posisinya berhadapan. Bantalannya lumayan empuk ketika diduduki. Di beberapa bus, tersedia pula tempat duduk bagi penyandang disabilitas.

Pendingin ruangan untuk bus ini terletak di bagian atas kabin. Sebuah kamera pengawas juga dipasang. Ketika bus hendak bergerak dari suatu halte, pengeras suara akan berbunyi. "Terima kasih telah memilih layanan teman bus, pemberhentian selanjutnya adalah (menyebutkan nama halte)," demikian pesan yang terdengar.  

Halte yang disinggahi bus ini kebanyakan berjarak 500 meter sampai 1 kilometer. Waktu tunggu bus datang ke sebuah halte belum bisa dipastikan karena masih uji coba. Akan tetapi, penumpang bisa mengecek posisi bus melalui aplikasi bernama Mitradarat. Dengan demikian, penumpang bisa memperkirakan waktu tiba bus di halte.

Tarif armada ini belum resmi diumumkan. Namun demikian, beberapa informasi menyebutkan tarif anak sekolah adalah Rp2.000 sekali jalan. Sama seperti transportasi massal di kota-kota besar yang lain, pembayaran atau akses masuk ke bus menggunakan kartu tap atau nontunai.

Adina, 29 tahun, adalah seorang warga Balikpapan yang naik bus pada hari pertama uji coba. Adina bersama seorang temannya ingin mengetahui titik-titik pemberhentian bus tersebut.

"Ternyata nyaman. Bisa memudahkan anak-anak ke sekolah. Mungkin perlu disosialisasikan lagi," tutur perempuan yang tinggal tidak jauh dari Terminal Batu Ampar itu kepada kaltimkece.id.

Sepanjang uji coba ini, dua petugas mengecek kelayakan bus, titik pemberhentian, serta masalah-masalah yang lain. Informasi-informasi tersebut selanjutnya menjadi bahan evaluasi.

"Contohnya, tadi ada pelang titik pemberhentian yang tidak terlihat karena tertutup ranting pohon. Ada juga mobil yang parkir di titik pemberhentian dan itu mengganggu," terang Muhammad Ridho, satu dari petugas yang ikut dalam uji coba tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan Balikpapan, Adwar Skenda Putra, mengatakan bahwa transportasi umum tersebut memiliki tiga koridor. Selama uji coba, hanya dua koridor yang dibuka dengan jumlah armada 17 bus dan dua bus cadangan. Mengenai masih ada kendaraan yang berhenti sehingga menutupi tempat pemberhentian bus, akan dievaluasi.

"Bus ini tidak pakai jalur khusus tapi ada pemberhentian yang memang khusus," tuturnya. Menurut rencana, sambungnya, armada ini beroperasi setiap hari dari pukul 06.00-20.00 Wita.

Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Fadlianoor, mengatakan kehadiran Balikpapan City Trans makin bermanfaat jika titik pemberhentian di sekolah ditambah. Politikus PDI Perjuangan itu menghitung jika satu sekolah punya 400 siswa, ada 400 kendaraan yang mengantar-jemput. Ketika anak sekolah beralih menggunakan transportasi massal, 400 kendaraan baru dari satu sekolah ikut berkurang di jalan. Hal itu tentu membantu mengurangi kemacetan.

Fadlianoor menekankan pentingnya regulasi untuk mendukung penggunaan bus. Dia berharap, Dishub Balikpapan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan DPRD Balikpapan.

"Harapannya, program ini berjalan maksimal baik pemanfaatan maupun efektivitasnya. Diharapkan juga mengurangi kemacetan terutama di kawasan padat," sambungnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Risyapudin Nursin, mengatakan bahwa angkutan massal di Balikpapan berbasis buy the service (BTS) menjadi yang pertama di Kalimantan Timur. Sementara itu, Balikpapan menjadi kota ke-11 se-Indonesia yang mendapatkan bantuan bus itu.

"Kami memberikan perhatian serius mengenai angkutan massal dengan skema BTS dalam hal ini di Balikpapan," kata Risyapuddin ketika launching Balikpapan City Trans, Senin, 1 Juli 2024, di Kantor Wali Kota Balikpapan. (*)