kaltimkece.id Jeritan kebakaran itu menggelegar di Gang Gunung Gembira, Kelurahan Baru Ilir, Balikpapan Barat. Sebagian besar warga kocar-kacir meninggalkan kediaman mereka. Sebagiannya lagi mendatangi sumber suara. Mereka berusaha keras memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Senin sore, 11 November 2024, sekira pukul 17.15 Wita, si jago merah membara di gang tersebut. Peristiwa ini membuat Nurlela, warga setempat trauma. Masalahnya, kata perempuan berusia 38 tahun itu, kebakaran tak hanya sekali dua kali terjadi di Gang Gunung Gembira, melainkan sudah sering.
"Biasanya, kalau terjadi kebakaran di sini pasti besar karena rumah-rumah di sini rata-rata berbahan kayu dan berdempetan," kata Lela, panggilan pendeknya, kepada kaltimkece.id, Selasa, 12 November 2024.
Hanya saja, kesiagaan warga dan cepatnya pemadam kebakaran datang pada Senin itu membuat api tak kunjung padam. Api berhasil dijinakkan dalam kurun 25 menit. Sebuah rumah ludes terbakar. Walau demikian, Lela menyatakan tetap waswas tinggal di situ.
Hanya berselang 170 menit setelah kebakaran tersebut atau pukul 20.30 Wita, sirene sejumlah branwir kembali meraung-raung di jalan. Kali ini, kendaraan-kendaraan tersebut menuju Kelurahan Gunung Sari Ilir, Kecamatan Balikpapan Tengah. Kebakaran melanda di sebuah gang kecil di kawasan tersebut.
Sempitnya akses jalan ditambah ramainya para penduduk membuat petugas sempat kewalahan menangani kebakaran di Gunung Sari Ilir. Petugas dan warga pun sempat bersitegang. Petugas dituding lambat menangani kebakaran.
"Akses jalannya yang sempit sehingga mobilitas petugas jadi terganggu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Balikpapan, Usman Ali.
Dalam peristiwa ini, BPBD mengerahkan 15 branwir. Api baru padam setelah petugas dan warga berjibaku memadamkan api selama satu jam. Proses pendinginnya berjalan hingga pukul 23.00 Wita. Empat rumah berlantai dua yang dihuni 13 kepala keluarga habis dilalap si jago merah.
"Belum diketahui penyebab kebakaran di Gunung Sari Ilir dan Baru Ilir. Kepolisian tengah melakukan penyelidikan," pungkas Usman. (*)