kaltimkece.id Matahari sedang terik-teriknya ketika ratusan orang tiba di depan portal masuk Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan JO, Kamis 18 April 2024, di Jalan Bongas I, Mekar Sari, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan. Mereka segera membentangkan spanduk yang bertuliskan sejumlah tuntutan. Di hadapan para pengunjuk rasa sudah berbaris rapi puluhan anggota kepolisian, dan petugas keamanan RDMP JO.
Menggunakan pengeras suara dari atas pikap, Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Balikpapan, Andrie Afrizal yang ikut terlibat dalam aksi massa, memulai berbicara. Kedatangan mereka adalah untuk menuntut RDMP JO agar menyelesaikan sejumlah persoalan yang dinilai merugikan pekerja.
"Kami hadir di sini bukan sebagai maling, melainkan untuk menuntut hak para pekerja yang dirampas," seru Andrie.
Demonstrasi tersebut diikuti sejumlah para pekerja RDMP, KNPI, mahasiswa, organisasi masyarakat dan organisasi serikat buruh. Para pekerja RDMP itu merupakan karyawan PT Encona Inti Industri dan PT Agcia Pertiwi. Kedua perusahaan ini adalah sub kontraktor dari RDMP Balikpapan JO dalam proyek pengembangan kilang RDMP Balikpapan.
Sebanyak enam tuntutan dibawa dalam aksi demonstrasi itu. Pertama, menuntut RDMP JO ikut menyelesaikan tunggakan gaji 216 karyawan PT Encona Inti Industri. Kedua, meminta PT Agcia Pertiwi membayar kompensasi sesuai dengan aturan yang berlaku. Ketiga, menuntut RDMP JO ikut bertanggung jawab terhadap tagihan macet vendor-vendornya kepada perusahaan lokal.
Keempat, menuntut RDMP JO untuk menatar para karyawan agar berkendara dengan baik. Kelima, menuntut RDMP JO untuk tidak memarkirkan kendaraanya di pinggir jalan. Keenam, meminta Presiden Jokowi mengganti Menteri Ketenagakerjaan jika tidak mampu menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan di RDMP JO.
"Di sini banyak persoalan (RDMP), ada yang tunjangan hari raya-nya masuk invoice, gaji yang belum dibayarkan, gaji yang tidak (standard) UMK, sama seperti di tempat saya, hanya Rp 3.150.000 dan itu jauh dari UMK Balikpapan," seru seorang pria, karyawan PT Encona Inti Industri saat berorasi dari atas pikap.
Demontrasi itu awalnya berjalan kondusif. Para demonstran menyampaikan keresahan tanpa hambatan. Tiba-tiba terjadi dorong-dorongan antara petugas keamanan dengan pegunjuk rasa. Hal itu disebabkan karena perwakilan RDMP JO tak kunjung menemui para pengunjuk rasa.
"Kami berikan waktu 10 menit, jika masih belum ada perwakilan RDMP JO yang datang menemui, kami akan akan memaksa masuk," ujar Yohanes, korlap aksi.
Tidak lama berselang, perwakilan RDMP Balikpapan JO datang menghampiri mereka. Dia menyampaikan bahwa telah berusaha untuk menghubungi pimpinan dari PT Agsia Pertiwi namun sampai saat itu belum mendapat respons . Sementara pimpinan PT Encona Inti Industri sedang berada di luar kota. Dia kemudian membuat pernyataan bahwa akan bertanggung jawab menyelesaikan persoalan tersebut.
"Saya bersedia bertanggung jawab untuk menangani terkait laporan perselisihan yang terjadi antara pekerja dengan sub kontraktor RDMP baik gaji maupun invoice yang belum dibayarkan. Semoga masalah ini dapat selesai dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," tulis pernyataan Erik Kristian, Community Development RDMP JO yang ditekennya di atas materai.(*)