kaltimkece.id Setelah terkatung-katung selama 10 tahun, nasib proyek sirkuit berkelas dunia di Kelurahan Lamaru, Balikpapan Timur, akhirnya menemui kejelasan. Pemerintah Kota Balikpapan memastikan pembangunan sirkuit tersebut berlanjut. Berbagai upaya mewujudkan ambisi tersebut tengah dilakukan.
Salah satu upayanya adalah berdiskusi dengan pengelola Sirkuit Mandalika. Diskusi tersebut berlangsung di Kantor Wali Kota Balikpapan, Kamis, 11 Juli 2024. Dalam pertemuan tersebut, Pemkot Balikpapan menggali sejumlah informasi seperti tanah yang cocok untuk sirkuit, desain sirkuit, hingga skema pembiayaan pembangunannya.
"Lahan kita untuk sirkuit sudah ada. DED (detail engineering design)-nya juga sudah ada. Jadi tinggal ditindaklanjuti saja," kata Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud, kepada awak media.
Saat ini, Pemkot Balikpapan tengah menghitung biaya pembangunan sirkuit di Lamaru, termasuk mencari sumber pendanaannya. Rahmad mengatakan, pembiayaan proyek sirkuit bisa melalui APBD Balikpapan, atau investor.
Lebih lanjut, Rahmad menjelaskan, kehadiran sirkuit di Balikpapan dibutuhkan untuk mengakomodasi bakat anak-anak muda. Dengan arena balap yang memadai, diharapkan bibit-bibit pembalap yang unggulan dapat lahir. Jika tak difasilitasi, balapan liar dikhawatirkan makin menjamur. Hal ini dinilai memiliki risiko besar karena dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
"Kalau sirkuitnya sudah jadi, silakan salurkan bakat di sana," ujarnya.
Selain sirkuit, tambahnya, pemkot berencana membangun arena pacuan kuda. Hal ini untuk mewujudkan Balikpapan sebagai kota meeting, incentive, conference, dan exhibition (MICE). Lagi pula, kota ini merupakan daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Oleh sebab itu, kata Rahmad, Balikpapan memerlukan fasilitas-fasilitas yang memadai untuk memetik buah manis dari kehadiran IKN.
"Yang jelas, kami ingin ada sirkuit bertaraf internasional di Balikpapan," jelasnya.
Pembangunan sirkuit di Lamaru direncanakan pada 2014. Pemkot telah membuka lahan seluas 40 hektare untuk merealisasikan rencana tersebut. Berdasarkan salinan dokumen Dinas Pekerjaan Umum Balikpapan pada 2016, pembangunan sirkuit dibagi menjadi dua tahap yakni standard nasional dan internasional.
Lahan 40 hektare yang sudah dibuka itu untuk sirkuit nasional. Panjang lintasan sirkuit ini adalah 2.500 meter dan memiliki enam tikungan. Adapun panjang trek lurusnya 575 meter dengan lebar 20 meter.
Tahap selanjutnya adalah meningkatkan standard sirkuit menjadi kelas internasional. Panjang lintasnya akan ditambah menjadi 3.667 meter dan panjang trek lurusnya menjadi 775 meter. Jumlah tikungan menjadi 12 buah terdiri dari delapan tikungan ke kanan dan empat ke kiri. Pemkot telah membebaskan lahan 70 hektare untuk merealisasikan rencana ini.
Sirkuit tersebut bakal dilengkapi berbagai fasilitas penunjang seperti paddock atau area penampung kendaraan, pit lane atau jalur pit, helipad, ruang medis, serta tempat parkir mobil, motor, bus, dan kontainer. Ada pula tujuh tribun penonton dengan kapasitas 50.000 orang. Diperkirakan, perlu Rp 600 miliar untuk mewujudkan tahap pertama dan kedua.
Dimintai tanggapan soal rencana melanjutkan pembangunan sirkuit di Lamaru, Camat Balikpapan Timur, Mustamin, menyambut positif. Walaupun, sebenarnya, ia menginginkan lahan yang sudah dibuka itu dibangun fasilitas pendidikan atau kesehatan karena lebih dibutuhkan warga Balikpapan Timur. Akan tetapi, menurut Mustamin, yang terpenting saat ini lahan 40 hektare itu tak dibiarkan mangkrak.
"Lahan tersebut sudah clear and clean alias tak bersengketa atau tumpang tindih," klaimnya.(*)