kaltimkece.id Langit Balikpapan sedikit berawan ketika Yanti bersama suami dan seorang putranya tiba di sebuah dermaga di Kelurahan Baru Tengah, Balikpapan Barat. Mereka segera masuk sebuah speedboat yang bertambat di pelabuhan tersebut. Tujuan mereka adalah pulang ke rumah di Penajam Paser Utara.
Ahad, 21 Juli 2024, sekira pukul 10.00 Wita, kapal cepat itu berisikan tujuh orang terdiri dari enam penumpang dan seorang motoris. Beberapa orang di antara mereka, termasuk keluarga Yanti, tak mengenakan rompi pelampung. Setelah semua penumpang duduk tenang, motoris tancap gas. Kapal yang ia kendalikan membelah perairan Teluk Balikpapan yang tampak tenang.
Di tengah perjalanan, mesin speedboat itu mati tepat di belakang sebuah tugboat yang menarik tongkang. Kepanikan terjadi. Motoris bergerak cepat menyalakan mesin kapal. Di sisi lain, para penumpang berusaha setengah mati memberikan isyarat kepada kru tugboat. Mereka berteriak-teriak meminta tugboat dihentikan. Akan tetapi, tugboat dan tongkang terus bergerak.
Melihat tongkang yang semakin mendekati speedboat, tiga penumpang di kapal cepat, dua di antaranya memakai rompi pelampung, loncat ke laut. Penumpang yang terjun ke laut namun tak memakai rompi pelampung adalah anak Yanti, Ade Arzaki Nurham alias Zaki, 12 tahun. Tak lama kemudian, tongkang itu menabrak speedboat. Kapal cepat itupun terdorong beberapa meter.
"Cuma terbentur saja tapi posisi speedboat tetap normal, enggak terbalik," cerita Yanti kepada sejumlah awak media di kediamannya.
Orang-orang yang tersisa di speedboat bergegas menolong mereka yang menjebur ke laut. Satu orang berhasil dinaikkan ke kapal dengan selamat tapi tidak Zaki dan seorang penumpang lainnya. Keduanya tenggelam. Setelah melakukan pencarian, satu korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Sementara itu, Zaki belum ditemukan.
"Seandainya dia tidak panik dan loncat ke laut..." ucap Yanti sambil menghela napas dan menerawang langit rumahnya dengan tatapan kosong.
Upaya pencarian Zaki tengah dilakukan tim gabungan pencarian dan pertolongan. Kepala Seksi Operasi dan Siaga, Badan SAR Nasional Balikpapan, Endrow Sasmita, melaporkan, ada dua regu yang mencari Zaki. Pencarian difokuskan di area 0,53 nautical miles dari titik hilangnya korban. Hingga Senin siang, 22 Juli 2024, pencarian tersebut belum membuahkan hasil. (*)