kaltimkece.id Mobil berkelir putih itu melaju kencang di Jalan Mayor Pol Zainal Arifin atau Jalan Beller, Balikpapan Selatan. Setiba di simpang tiga lampu merah, kendaraan bernomor polisi KT 1494 VF itu belok kiri dan masuk Jalan MT Haryono. Mobil yang dikemudikan seorang pemuda berinisial WS, 22 tahun, itu bahkan tak menurunkan kecepatan sedikit pun saat berbelok kanan menuju Jalan Manunggal.

Senin sore, 21 Oktober 2024, sekira pukul 17.30 Wita, begitu masuk Jalan Manunggal, mobil tersebut menyeruduk sepeda motor yang ditumpangi tiga orang. Ketiga orang di sepeda motor tersebut merupakan keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Sang anak berusia 4 tahun itu masuk kolong mobil dan terseret sejauh 600 meter hingga dekat Universitas Mulia.

Warga dan polisi yang mengetahui kejadian tersebut segera melarikan para korban ke rumah sakit terdekat. Pengemudi kendaraan roda dua dan istrinya dikabarkan menderita luka ringan namun tidak dengan anak mereka.

"Pada Senin malam, anak korban meninggal dunia," kata Kepala Satuan Lalu Lintas, Kepolisian Resor Kota Balikpapan, Komisaris Polisi Ropiyani, Selasa, 21 Oktober 2024.

Kembali ke aksi kebut-kebutan, WS terus melaju kencang meski telah menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Hal ini membuat pengemudi lain dan polisi geram. Mereka mengejar WS. Pengejaran ini membuat WS makin tak terkendali mengemudikan mobil. Pria itu dilaporkan beberapa kali hampir menyerempet kendaraan lain.

Sesampai di simpang tiga Kelurahan Damai Bahagia, WS belok kiri dan masuk Jalan Mulawarman. Para pengejar beberapa kali meminta WS menghentikan kendaraan namun tak ada yang digubris. Ia terus tancap gas. Kendaraan tersebut baru berhenti setelah dicegat di Kelurahan Lamaru, Balikpapan Timur. Total, dari Jalan Beller sampai Lamaru, WS menempuh perjalanan sekitar 21 kilometer.

WS, yang seorang diri di mobil tersebut, sempat diamuk massa. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, WS tampak dipiting sejumlah polisi yang memegang senjata api. Dengan tangan diborgol, ia digiring masuk sebuah mobil. Kini, pemuda kelahiran Balikpapan, 3 Oktober 2002, itu ditahan di Markas Polresta Balikpapan.

Kompol Ropiyani mengatakan, aksi WS ugal-ugalan di jalanan bukan tanpa sebab. Saat membawa mobil, WS disebut tengah diburu sejumlah anggota Satuan Reserse dan Kriminal, Polresta Balikpapan. WS, yang merupakan warga Kelurahan Telaga Sari, Balikpapan Kota, diduga terlibat pencurian kendaraan bermotor.

"Mobil yang kemudikannya itu tak lain hasil pencuriannya," sebut Ropiyani.

kaltimkece.id telah berupaya mengonfirmasi kasus pencurian tersebut kepada Kepala Satreskrim, Polresta Balikpapan, Ajun Komisaris Polisi Beny Ariyanto. Hingga Selasa siang, permintaan wawancara yang dilayangkan melalui pesan singkat ke akun WhatsApp AKP Beny belum direspons. (*)