kaltimkece.id Dari jarak kurang dari 50 meter, Yono melihat gumpalan asap keluar dari sebuah rumah di kawasan Sungai Ampal, RT 56, Kelurahan Sumber Rejo, Balikpapan Tengah. Lelaki berusia 44 tahun itu bergegas menggedor-gedor pintu rumah tersebut. Ia mengetahui bahwa di rumah itu terdapat seorang bapak dan dua anaknya yang baru berumur 4 tahun dan 3 tahun.
Sabtu siang, 6 April 2024, sekira pukul 13.50 Wita, sang ayah sedang tidur di lantai dua rumahnya. Pria yang diketahui bernama Jody itu terbangun setelah mendengar teriakan Yono. Jody segera mengangkut kedua anaknya lalu keluar dari rumah. Pada saat yang sama, api telah melahap sebagian kediamannya. Jody berpacu dengan waktu.
Saat menuruni anak tangga, Jody terpeleset. Putra sulungnya pun terlepas. Kekalutan makin menjadi-jadi ketika api mulai menjilat tubuh Jody dan anak bungsunya. Sekuat tenaga, ia membawa keluar anaknya yang masih dalam pelukan. Di luar rumah, ia bertemu Yono.
"Pak, tolong, Pak, masih ada satu anak saya di rumah," ucap Jody sambil berderai air mata sebagaimana dituturkan ulang Yono kepada kaltimkece.id, Senin, 8 April 2024.
Yono sempat mencoba masuk rumah tersebut. Akan tetapi, si jago merah sudah terlampau besar. Ia pun mengurungkan niatnya membantu dan kembali ke rumah tokonya yang berjarak beberapa meter dari rumah Jody. Di ruko tersebut, Yono membuka usaha penatu. Saat ia hendak menyelamatkan barang-barang, api telah tiba di rukonya. Ia hanya bisa menyelamatkan yang tersisa.
"Cuma satu mesin cuci yang bisa diselamatkan. Sepuluh mesin lainnya terbakar," sebutnya.
Selain ruko milik Yono, api turut membakar sejumlah usaha lainnya. Salah satunya pom mini. Sempat beredar kabar bahwa kebakaran ini dipicu dari pom mini tersebut. Yono bersaksi, api bukan dari tempat pengisian bensin itu.
Tak lama kemudian, pemadam kebakaran tiba. Mereka segera menembakkan air ke titik api. Di sisi lain, beberapa petugas mengevakuasi Jody dan anak bungsunya ke RSUD Beriman. Di rumah sakit tersebut, bapak dan anak itu mendapatkan perawatan intensif.
Bara berhasil dipadamkan selepas ibadah asar. Walau demikian, tugas juru jinak api belum berakhir. Mereka masih mencari keberadaan putra sulung Jody. Upaya ini melibatkan sejumlah relawan, polisi, hingga petugas Badan SAR Nasional. Setelah berjam-jam melakukan penyisiran, si sulung ditemukan di bawah reruntuhan bangunan pada pukul 20.23 Wita.
"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Balikpapan, Usman Ali.
Dalam peristiwa ini, sambung Usman, 15 bangunan dan beberapa sepeda motor terbakar. Bangunan-bangunan tersebut antara lain warung kelontongan dan bengkel.
Belasan kilometer dari lokasi kebakaran, Jody dan anak bungsunya kini dirawat di RSUD Beriman. Jody dikabarkan mengalami luka bakar berat. Demi membantu pengobatan mereka, pihak keluarga membuka donasi. Bantuan dapat disalurkan ke rumah sakit. Ada istri Jody yang tengah hamil besar yang setia merawat suami dan anaknya. (*)