kaltimkece.id Terik matahari serasa menembus kulit ketika para pekerja masih sibuk di proyek pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) di Perumahan Balikpapan Regency, Balikpapan Selatan. Proyek pembangunan itu belum rampung setelah diberi tambahan waktu.
Rabu siang, 31 Januari 2024, adalah hari terakhir waktu tambahan 50 hari yang diberikan Pemkot Balikpapan. Reporter kaltimkece.id berkunjung ke lokasi pembangunan sekolah terpadu itu. Sejumlah pekerja sedang membuat saluran drainase, memasang keramik, plafond, dan batako di pagar.
Sebuah ekskavator sedang mengeruk tanah di halaman depan gedung. Sementara itu, belum seluruh bangunan sekolah dicat. Kaca jendela juga sebagian belum terpasang.
Sebagai informasi, Sekolah Terpadu itu dibangun di lahan seluas 1,5 hektare. Anggarannya bersumber dari APBD Balikpapan sebesar Rp 33 miliar. Pekerjaan proyek ini dimulai 24 November 2022 dan ditargetkan rampung 19 Desember 2023. Akan tetapi, hingga kontrak selesai, proyek belum kelar.
Pemkot Balikpapan kemudian memberikan tambahan 50 hari kerja atau hingga 30 Januari 2024. Selain itu, kontraktor juga didenda Rp 1,65 miliar. Setelah tambahan waktu habis, kontraktor PT Sarjis Agung Indrajaya belum menyelesaikan pekerjaannya.
Ditemui di lokasi pengerjaan proyek, Supriyatna selaku kepala lapangan proyek, PT Sarjis Agung Indrajaya, mengatakan bahwa kegiatan sudah memasuki tahap penyelesaian. Dia menyebut sebanyak 92 pekerja dikerahkan untuk mengebut penyelesaian proyek.
"Progres semua sudah hampir 95 persen," terangnya.
Disinggung tambahan waktu yang telah habis, ia hanya menjawab masih membutuhkan waktu dua pekan lagi. Dia menyebut saat ini hanya tersisa pemasangan kaca jendela di sejumlah gedung, merapikan halaman depan, dan memadatkan jalan.
"Kalau kendala, cuaca saja sebenarnya," ucapnya.
Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Doris Eko Rian Desyanto, mengaku sangat kecewa dengan kontraktor. Menurutnya, tambahan waktu yang telah diberikan tidak dimanfaatkan dengan baik. Ia mengatakan bahwa kontraktor tidak mengikuti saran konsultan proyek pembangunan. Seharusnya, seperti saran konsultan, pekerja yang disiapkan antara 100 hingga 200 orang untuk mengebut proyek itu.
"Kalau bisa, kontraktor itu dievaluasi. Cuma, mungkin dari dinas terkait ada pertimbangan lain," jelasnya kepada kaltimkece.id melalui sambungan telepon, Rabu, 31 Januari 2024.
Politikus Partai Golkar itu menyebut bahwa PT Sarjis Agung Indrajaya tidak bekerja profesional. Dia meminta Dinas Pendidikan Balikpapan mengambil langkah tegas. Jika perlu, kontraknya diputus.
"Atau setidaknya, dinas terkait memberikan teguran keras," pintanya.
Doris menambahkan, apapun alasannya, proyek pembangunan ini seharusnya selesai tepat waktu. Sebelum mengikuti lelang, kontraktor semestinya mengetahui jangka waktu pekerjaan termasuk kendala yang dihadapi seperti cuaca.
"Sekolah itu 'kan rencananya bisa diresmikan saat HUT Kota Balikpapan 10 Februari nanti," ucapnya.
Sekolah terpadu yang dibangun ini adalah SD 016 Balikpapan Selatan dan SMP 26 Balikpapan. Tiap-tiap sekolah memiliki dua gedung dengan daya tampung 512 siswa dan 712 siswa. Ruang kelasnya sebanyak 16 kelas untuk SD dan 20 kelas untuk SMP. Kedua sekolah akan menerima peserta didik baru tahun ajaran 2024/2025. Kedua sekolah nantinya menerima siswa baru yang berdomisili di Balikpapan Selatan. (*)