• Berita Hari Ini
  • Warta
  • Historia
  • Rupa
  • Arena
  • Pariwara
  • Citra
Kaltim Kece
  • WARTA
  • BALIKPAPAN
  • Yang Bakal Terpental dari Proyek DAS Ampal

WARTA

Yang Bakal Terpental dari Proyek DAS Ampal

Manajer proyek dari kontraktor pelaksana pengendalian banjir DAS Ampal mengaku siap mundur. Masalah janji yang tak kunjung ditepati?
Oleh Septianus Hendra
9 Maret 2023 01:00
ยท
3 menit baca.
Pekerjaan pengendalian banjir di Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KALTIMKECE.ID
Pekerjaan pengendalian banjir di Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KALTIMKECE.ID

kaltimkece.id Hujan baru saja undur diri dari langit Balikpapan ketika Gita Dwi, 25 tahun, memulai kebiasaan barunya. Sejak beberapa pekan ini, rumahnya di RT 4, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, selalu kebanjiran. Kecurigaan Gita segera mengarah kepada proyek pengendalian banjir Daerah Aliran Sungai Ampal di Jalan MT Haryono, depan Global Sport.

Rumah Gita memang bersebelahan dengan lokasi proyek. Sebelum ada kegiatan tersebut, kediamannya tidak pernah tergenang walaupun jalan di depan Global Sport banjir. Gita sudah beberapa kali melaporkan kejadian itu kepada kontraktor pelaksana, PT Fahreza Duta Perkasa. Akan tetapi, Gita menilai, kontraktor hanya memberikan janji tanpa langkah-langkah untuk menepati. 

“Padahal, kata mereka akan dibuatkan saluran supaya air dari sini mengalir sehingga tidak banjir. Sampai sekarang belum ada. Katanya, sih, besok,” tutur Gita kepada kaltimkece.id, Rabu, 7 Maret 2023. Proyek tersebut juga dituding berdampak kepada akses menuju rumahnya. Hanya tersedia jembatan kayu kecil. Gita terpaksa menitipkan sepeda motor di Global Sport.

Pengakuan Gita disebut hanya satu dari sekian keluhan yang diterima Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Balikpapan. Pada Rabu, pukul 23.00 Wita, KNPI Balikpapan bersama sejumlah mahasiswa, pemuda, dan warga datang ke depan Transmart Carrefour di Jalan MT Haryono. Mereka ingin menemui Project Manager PT Fahreza Duta Perkasa. 

Ketua KNPI Balikpapan, Andre Afrizal, adalah orang yang memimpin rombongan tersebut. Ia hendak meminta penjelasan mengenai dampak dari proyek pengendalian banjir DAS Ampal. Andre mengaku, banyak keluhan yang ia terima melalui akun media sosialnya. 

Di depan Global Sport, Andre ditemui Project Manager dari PT Fahreza Duta Perkasa, Arif Wibisono. Andre menyampaikan dampak yang disebabkan lambannya proyek pengendalian banjir. Rumah seorang warga bahkan sampai kebanjiran ketika hujan. Andre juga menuding PT Fahreza kerap ingkar janji. Ia meminta project manager mengambil konsekuensi apabila janji kali ini diingkari. Permintaan yang dimaksud yaitu kontraktor pelaksana harus segera membuka akses di depan Global Sport. 

Arif Wibisono mewakili kontraktor pelaksana memberikan tanggapan. Ia menegaskan, siap mundur sebagai manajer proyek apabila janjinya tak ditempati. “Awal puasa sudah bisa dilewati. Kalau puasa belum juga, saya siap mundur dari proyek ini,” ucap Arif Wibisono.

Kepada kaltimkece.id, Arif menyebutkan bahwa kontraktor berusaha semaksimal mungkin. Proyek di depan Global Sport dikerjakan secepatnya agar segera dilintasi kendaraan. Menurutnya, kendala yang dihadapi masih sama yaitu cuaca. Progres proyek di depan Global Sport disebut sudah 70 persen. Adapun progres keseluruhan proyek pengendalian banjir DAS Ampal menyentuh 21 persen dari total anggaran Rp 130 miliar. 

“Kami targetkan pada 24 Maret sudah bisa dilewati kendaraan,” kata Arif mengulang janjinya. 

Kegiatan pengendalian banjir DAS Ampal di Jalan MT Haryono juga dikerjakan pada malam hari. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KALTIMKECE.ID

Sementara itu, Andre selaku ketua KNPI Balikpapan memastikan, pernyataan manajer proyek tersebut akan dikawal. KNPI meminta kontraktor menandatangani surat pernyataan. Komitmen untuk mundur disebut sudah direkam. KNPI bersama mahasiswa dan organisasi kepemudaan disebut akan menagih janji kontraktor pelaksana. “Kalau sampai waktu yang dijanjikan masih diingkari, jangankan di Balikpapan, kami ke Jakarta untuk berdemonstrasi di kantor PT Fahreza,” tegasnya. 

KNPI Balikpapan disebut tidak asal menyampaikan keberatan. KNPI sudah beberapa kali mencari solusi mengenai permasalahan ini. Termasuk menghubungi PDAM dan Telkom karena pekerjaan tersebut terkendala tiang listrik dan pipa air bersih.

Sebagai informasi, kegiatan pengendalian banjir DAS Ampal ditargetkan rampung pada akhir Desember 2023. Disokong anggaran Rp 130 miliar, bentuk pengendalian banjir berupa peninggian badan jalan dan pembangunan drainase di sejumlah titik. Keluaran dari pekerjaan ini adalah volume genangan di Jalan MT Haryono, Jalan Beller, Kampung Timur, Gunung Malang, serta Gunung Sari bisa berkurang. (*)

Editor : Fel GM
Iklan Above-Footer

Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi kaltimkece.id

Gabung Channel WhatsApp
  • Alamat
    :
    Jalan KH Wahid Hasyim II Nomor 16, Kelurahan Sempaja Selatan, Samarinda Utara.
  • Email
    :
    [email protected]
  • Phone
    :
    08115550888

Warta

  • Ragam
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Humaniora
  • Nusantara
  • Samarinda
  • Kutai Kartanegara
  • Balikpapan
  • Bontang
  • Paser
  • Penajam Paser Utara
  • Mahakam Ulu
  • Kutai Timur

Pariwara

  • Pariwara
  • Pariwara Pemkab Kukar
  • Pariwara Pemkot Bontang
  • Pariwara DPRD Bontang
  • Pariwara DPRD Kukar
  • Pariwara Kutai Timur
  • Pariwara Mahakam Ulu
  • Pariwara Pemkab Berau

Rupa

  • Gaya Hidup
  • Kesehatan
  • Musik
  • Risalah
  • Sosok

Historia

  • Peristiwa
  • Wawancara
  • Tokoh
  • Mereka

Informasi

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
© 2018 - 2025 Copyright by Kaltim Kece. All rights reserved.