kaltimkece.id Kandang sepanjang 20 meter itu berdiri di tepi Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan. Menggunakan terpal berkelir hijau dan biru sebagai atapnya, tiang-tiangnya mengandalkan batang pepohonan. Di dalamnya, puluhan sapi asyik memamah rerumputan hijau. Hewan-hewan milik Ali Wiranto itu merupakan sisa penjualan saat Iduladha 1444 Hijriah.
Selasa siang, 4 Juni 2023, kaltimkece.id menjumpai Ali di tempat usahanya. Waktu itu, ia tengah bernegosiasi dengan seorang calon pembeli. Setelah melalui lobi-lobi yang alot, orang tersebut sepakat membeli seekor sapi milik Ali. Ia bersama anak buahnya segara menaikkan mamalia tersebut ke kendaraan untuk diantarkan ke lokasi pemesanan.
“Mau dikirim ke Sepaku (kecamatan di Penajam Paser Utara),” ucap pemuda berusia 22 tahun itu bersemringah.
Ali mengatakan, tempat usahanya itu disewa sebulan sebelum Hari Raya Haji. Sejak saat itu pula, ia menjual 100 ekor sapi beragam jenis seperti sapi bali dan limosin. Semua sapi didatangkan dari Gorontalo dan telah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan serta karantina selama 14 hari. Apabila sapi dinyatakan sehat dan boleh masuk Balikpapan, kata Ali, telinga sapi diberi tanda kuning.
Ia menyebut, sapi-sapinya memiliki harga yang bervariasi, tergantung berat dan jenisnya. Paling murah Rp 14 juta. Sementara yang termahal adalah sapi limosin dengan harga Rp 80 juta dan bobot 850 kilogram. Dalam menjalankan bisnisnya, Ali dibantu tiga anak buahnya.
Berjualan sapi di Jalan MT Haryono baru pertama kali dilakukan Ali. Ia mengatakan, berjualan di lokasi tersebut cukup ramai. Apalagi selama dua hari menjelang Iduladha, banyak orang berkunjung ke kandangnya. Hingga Selasa itu, ia mengaku, 80 sapinya sudah terjual.
“Keuntungan dari usaha ini mencapai ratusan juta rupiah,” sebutnya. Masih ada 20 sapi yang belum terjual. Ali mengatakan, semua sapi itu akan dipindahkan ke kandangnya di Kampung Timur, Balikpapan Utara. “Saya akan memelihara dan menjualnya dengan harga yang lebih murah, enggak kayak Iduladha,” ucapnya.
Pemeriksaan Hewan Kurban
Jumlah hewan kurban yang masuk Balikpapan mengalami peningkatan pada Iduladha tahun ini. Pendataan hewan kurban dilakukan oleh Indonesia Quarantine Full Automation System (IQFAST). Berdasarkan data tersebut, hingga empat hari jelang Iduladha atau pada Ahad, 25 Juni 2023, sudah 6.096 ekor sapi dan 8.183 ekor kambing masuk Balikpapan melalui Pelabuhan Semayang dan Pelabuhan Kariangau. Pada bulan sebelumnya, jumlahnya hanya 1.174 sapi dan 481 kambing.
Petugas Balai Karantina Pertanian Balikpapan menyemprotkan cairan disinfektan ke kandang sapi agar hewan-hewan bebas hama. FOTO: ISTIMEWA
Kepala Balai Karantina Pertanian Balikpapan, Akhmad Alfaraby, mengatakan, pada Ahad itu, tambahan 351 ekor sapi tiba di Balikpapan dari Gorontalo. Semua hewan kurban yang masuk kota ini dipastikan telah melalui serangkaian pemeriksaan dari petugas Balai Karantina. Ini dilakukan untuk memastikan hewan kurban layak dikonsumsi.
Pemeriksaan tersebut, beber Alfaraby, meliputi pengecekan dokumen, penghitungan jumlah hewan, hingga pemeriksaan fisik hewan secara visual. Selain itu, pengecekan kode batang vaksin penyakit mulut dan kuku atau PMK dan penyemprotan disinfektan terhadap sapi termasuk sarana angkutannya. Setelah dinyatakan sehat dan bebas hama penyakit hewan karantina (HPHK), hewan kurban akan diberikan Sertifikat Pelepasan Karantina Hewan (KH-14).
“Kami pastikan, seluruh hewan kurban yang masuk Balikpapan dalam keadaan sehat,” ucap Alfaraby. Selain dari Gorontalo, sambung dia, sapi dan kambing di Balikpapan juga banyak didatangkan dari Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.