kaltimkece.id Kehebohan terjadi di kalangan nasabah Bank Bukopin Samarinda. Sebagaimana terjadi di nasabah bank tersebut se-Indonesia. Penarikan uang di anjungan tunai mandiri (ATM) tak dapat dilakukan di semua unit.
Rabu, 1 Juli 2020, nasabah pun ramai-ramai mendatangi Kantor Cabang Utama (KCU) Bank Bukopin Samarinda di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Pasar Pagi, Samarinda Kota. Seturut dengan itu, mengemuka isu Bank Bukopin merugi. Yang kemudian ikut memicu kepanikan nasabah di Samarinda.
Ditemui Rabu petang, Achmad Firdaus Pri, branch manager Bank Bukopin Samarinda, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. "Percayalah kami selalu berusaha memberikan kenyamanan saat nasabah melakukan transaksi di Bank Bukopin. Dan dana nasabah saya yakinkan dan garansi tetap aman karena itu juga dijamin,” sebut Achmad.
“Kami melakukan identifikasi terhadap antrean yang dimaksud. Baik penyebab maupun solusi yang harus dilakukan segera. Karena pengaturan kita lakukan untuk melayani nasabah sebaik mungkin," sambungnya.
Bank Bukopin merupakan salah satu bank pembayaran pensiunan. Sehingga sebagian besar nasabah memilih datang ke kantor cabang untuk bertransaksi. "Sejak pagi pensiunan juga menariknya di kantor kita. Namun kami pastikan setiap nasabah yang datang kami layani sebaik mungkin, semaksimal mungkin. Sesuai standar layanan yang kami berikan,” lanjut Achmad Firdaus Pri.
“Nasabah kami yakinkan agar tidak perlu khawatir. Dana tersimpan aman dan tetap terjaga di Bank Bukopin. Karena kami sebagai institusi yang diawasi regulator. Serta juga diamati publik sebagai perusahaan terbuka."
Sebagai informasi, kinerja dan penambahan modal Bank Bukopin mencetak kinerja positif Desember 2019. Mencetak laba bersih Rp 22,17 miliar. Pada kuartal 1 tahun 2020 laba bersih Rp 54 miliar. Kinerja positif fokus pada segmen ritel yang potensialnya sangat banyak.
Selama triwulan 1 tahun 2020, kredit yang dilakukan tumbuh 2,4 persen menjadi Rp 71,2 triliun dengan posisi dana pihak ketiga Rp 77,89 triliun. Dari sisi kualitas kredit, kualitas aset membaik dengan posisi NPL secara NET turun 3,40 persen. Membaik dibanding Desember 2020 yaitu 4,45 persen.
Pemegang saham utama Bank Bukopin, Bosowa Corporindo dan KB Kookmin Bank, sudah menyatakan komitmen untuk mendukung penambahan modal Bank Bukopin. “Sehingga kami yakin lebih kuat dalam menghadapi tantangan dan perkembangan bisnis yang berkesinambungan. Proses penambahan modal didukung pemegang saham utama,” sambung Achmad Firdaus.
Komposisi kepemilikan Bank Bukopin saat ini meliputi saham pemerintah 8,9 persen, kemudian 7 persen gabungan koperasi, sisanya 45 persen pemegang saham publik. “Keberagaman ini menggambarkan kepercayaan dari berbagai sektor kepada Bank Bukopin untuk kontribusinya terhadap perekonomian untuk terus lebih baik lagi.”
“Kami, manajemen dan seluruh karyawan, terutama kami di Samarinda, berkomitmen, memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan kenyamanan bagi nasabah. Dalam memahami dan memberikan solusi yang terbaik,” pungkasnya.
Pangkal Persoalan
Sorotan terhadap Bank Bukopin ramai tersiar sejak awal Juni 2020. Kala itu, beredar luas di dunia maya video nasabah gagal menarik dana di bank tersebut. Krisis Bank Bukopin pun makin diketahui publik. Informasi dihimpun kaltimkece.id, sudah sejak lama bank ini kekurangan modal. Dan bulan-bulan terakhir, mengalami penarikan dana besar-besaran.
PT Bosowa Corporindo sebagai pemegang saham pengendali, kini berganti ke Kookmin Bank Co. Ltd, investor dari Korea Selatan. Sejak dua tahun terakhir telah masuk di struktur kepemilikan Bukopin.
Dilansir dari CNBC Indonesia, PT Bank Bukopin Tbk segera menggelar penawaran umum terbatas (PUT) V dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi diterima Selasa, 30 Juni 2020.
Manajemen Bukopin, dalam keterangan resminya, mengungkapkan bahwa proses rights issue dilanjutkan dengan kesiapan kedua pemegang saham utama perseroan yakni PT Bosowa Corporindo dan KB Kookmin Bank melaksanakan haknya dalam penerbitan saham baru tersebut.
Kookmin Bank asal Korea Selatan, akan menjadi standby buyer atau pembeli siaga dan berpeluang meningkatkan kepemilikan hingga 37,6 persen. Dan Bank Bukopin akan mendapatkan dana segar Rp 838,8 miliar dari rights issue tersebut. (*)
Editor: Bobby Lolowang
Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: