kaltimkece.id Di tengah pandemi yang memukul berbagai sektor, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kaltim terus didorong agar mampu bersaing. Berbagai upaya mengakselerasi UMKM sudah dan sedang dijalankan Perwakilan Bank Indonesia Kaltim. Yang terbaru, BI Kaltim berkolaborasi bersama kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Artisan Kalimantan Timur #GoBorneo.
Kepada kaltimkece.id, Rabu, 8 September 2021, Kepala Perwakilan BI Kaltim, Tutuk SH Cahyono, menjelaskan perihal Gernas BBI (GBBI) Kaltim #GoBorneo. Program ini telah diresmikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi , Abdul Halim Iskandar, 1 September 2021, secara virtual.
Menurut Tutuk, program kolaborasi ini bertujuan agar produk artisan atau UMKM Kaltim naik kelas dan mampu bersaing di pentas nasional bahkan global. Dengan demikian, fondasi ekonomi Kaltim yang saat ini masih didominasi pertambangan batu bara lebih bernilai tinggi, inklusif, dan berkesinambungan.
"Survei kami menunjukkan, pandemi telah menurunkan kinerja UMKM Kaltim sangat signifikan. Bahkan, sebagian UMKM berhenti beroperasi di triwulan II 2020,” jelas Tutuk. Untungnya, program pengembangan UMKM berbasis digitalisasi sudah berjalan sebelum merebaknya Covid-19. UMKM pun cepat beradaptasi sehingga bisa bangkit dan pulih.
Bagian dari program GBBI #GoBorneo, pertama, adalah Business Entrepreneur School of Talent (BEST). UMKM se-Kaltim mendapatkan pelatihan go digital dan onboarding di e-commerce nasional dan global. Kedua, Perwakilan BI Kaltim menyelenggarakan Akademi Ekspor Kaltim (AEK) untuk mempersiapkan UMKM lokal Go Export. Pelatihan BEST dan AEK terdiri dari beberapa seri hingga akhir tahun. Target utamanya, UMKM binaan dapat mengekspor komoditas unggulan ke berbagai negara.
Selanjutnya, yang ketiga, adalah memperluas pemasaran produk UMKM Kaltim. Perwakilan BI Kaltim memberi kesempatan kepada UMKM untuk showcasing secara daring dan luring. Produk UMKM binaan ini terkurasi di laman www.laminetam.id/umkm dan www.gerbangumkmborneo.com. Sementara luring, produk UMKM binaan dan Dekranasda di seluruh kabupaten/kota di Kaltim ditampilkan di Pojok Digitalisasi Informasi dan UMKM (Podium) di lobi Kantor Perwakilan BI Kaltim dan tempat-tempat strategis yang lain.
Tak sampai di situ, Tutuk menambahkan, BI Kaltim terus mendigitalisasi UMKM di segala aspek. Contohnya, digitalisasi pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Melalui QRIS, terang Tutuk, UMKM dapat bertransaksi lintas negara seiring perkembangannya.
"Melalui GBBI #GoBorneo, masyarakat diharapkan dapat makin mengenal sehingga dapat menghargai, mencintai, dan menggunakan produk UMKM lokal. Pada akhirnya, UMKM lokal makin kuat dan produktif di tengah tantangan pandemi Covid-19,” tutup Tutuk. (*)
Editor: Fel GM