kaltimkece.id Pendapatan dari sektor bea dan cukai di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara sedang di atas angin. Sepanjang 2023, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kalimantan Bagian Timur mengumpulkan penerimaan negara sekitar Rp 1,8 triliun dari kedua provinsi.
Selasa, 20 Februari 2024, dalam coffee morning, Kepala Kantor Wilayah Dirjen Bea dan Cukai Kalbagtim, Kusuma Santi Wahyuningsih, memberikan penjelasan. Ia menyebut bahwa Rp 1,8 triliun itu diperoleh dari dua sektor yakni kepabeanan dan cukai. Perinciannya adalah Rp 1,7 triliun dari kepabeanan dan Rp 7 miliar dari cukai.
"Adapun realisasi devisa hasil ekspor melalui Bea Cukai Kalbagtim yakni USD 29 miliar," sebutnya.
Capaian positif di bidang penerimaan itu dibarengi kinerja pengawasan. Kanwil DJBC Kalbagtim, papar Kusuma, telah menerbitkan 2.409 surat bukti penindakan. Penindakan itu meliputi rokok ilegal, minuman mengandung etil alkohol, narkotika, precursor, psikotropika, dan barang ilegal lainnya. Kerugian negara dari barang-barang tersebut diperkirakan mencapai Rp 418 miliar.
Ada sejumlah fasilitas yang diberikan DJBC kepada 32 perusahaan di Kaltim dan Kaltara. Beberapa fasilitas di antaranya yakni kawasan berikat, gudang berikat, pusat logistik berikat, hingga kemudahan impor tujuan ekspor. Pemberian fasilitas ini bertujuan agar produk-produk perusahaan memiliki daya saing di pasar internasional. Dengan begitu, makin banyak produk dari Kaltim dan Kaltara yang diekspor.
Kusuma menjelaskan, tidak mudah bagi lembaganya mewujudkan capaian tersebut. Pada 2023, ekonomi dunia mengalami berbagai dinamika. Dinamika itu datang dari pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya pulih, isu perubahan iklim, dan konflik geopolitik. Munculnya masalah tersebut menyebabkan kondisi ekonomi Indonesia sempat mengalami guncangan.
Walau demikian, ujar Kusuma, masyarakat patut bersyukur karena guncangan tersebut tak sampai membuat perekonomian Indonesia lumpuh. Beberapa sektor di bidang ekonomi bahkan dilaporkan mengalami kenaikan yang cukup baik.
"Kenaikan itu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas lima persen," paparnya.
Kemunculan pandemi turut mendorong DJBC Kalbagtim membuat sejumlah kegiatan untuk membantu pemulihan ekonomi nasional. Salah satu kegiatannya adalah memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah alias UMKM. Hal ini dilakukan agar produk-produk UMKM di Kaltim dan Kaltara memiliki daya saing di pasar global sehingga berpotensi diekspor. Upaya itu membuahkan hasil.
"Tahun kemarin, sebanyak 23 UMKM binaan DJBC Kalbagtim telah melaksanakan kegiatan ekspor," beber Kusuma.
Capaian-capaian positif itu membuat DJBC Kalbagtim meraih berbagai penghargaan. Pada 2023, lembaga ini memperoleh indeks penilaian 4,86 dari skala lima dalam survei kepuasan pengguna jasa. Nilai tersebut naik 0,06 poin dari tahun sebelumnya. DJBC Kalbagtim mendapatkan 18 penghargaan di bidang pelayanan, pengawasan, dan umum dari berbagai lembaga.
"Penghargaan-penghargaan tersebut tidak akan membuat kami berhenti untuk melakukan inovasi, memperbaiki diri, dan meningkatkan pelayanan kami," ucapnya.
Peluang Baru Pendapatan Bea-Cukai
Dalam coffee morning tersebut, diadakan diskusi yang menghadirkan Kepala Biro Keuangan, Barang Milik Negara, dan Aset Dalam Penguasaan, Otorita Ibu Kota Negara Nusantara, Muji Budda'wah. Ia menyampaikan bahwa Otorita IKN berbeda dengan pemerintah daerah lainnya. Undang-Undang 21/2023 menjelaskan, otorita merupakan lembaga setingkat kementerian yang menyelenggarakan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara.
"Tidak akan ada DPRD di Otorita IKN," sebutnya.
IKN Nusantara, sambungnya, akan menjadi pusat ekonomi baru. Ia pun membeberkan sembilan pembangkit ekonomi yang telah disusun Otorita IKN. Kesembilan pembangkit tersebut dapat dilihat dalam gambar ini.
"Sampai 2045, populasi penduduk IKN diproyeksikan sekitar 1,9 juta penduduk. Mereka akan menghuni di lahan seluas 256.000 hektare di IKN," sebut Muji.
Kehadiran ibu kota negara baru membuka peluang naiknya pendapatan sektor bea dan cukai. Kepada kaltimkece.id, Kusuma Santi Wahyuningsih, mengatakan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tentu menjangkau Otorita IKN. Hanya saja, ia belum dapat memastikan apakah Otorita IKN masuk wilayah kerja Kanwil DJBC Kalbagtim atau dibuka kantor baru.
Kanwil DJBC Kalbagtim tengah berfokus dalam pembangunan IKN Nusantara. Salah satu perannya adalah memberikan fasilitas untuk memudahkan investor berinvestasi di Nusantara. Selain itu, DJBC Kalbagtim berfokus dalam kepindahan para aparatur sipil negara ke Nusantara.
"Peran kami di IKN saat ini adalah memberikan pelayanan untuk orang dan barang. Itu termasuk pihak dubes dan konsulat yang akan pindah dari Jakarta ke IKN," tutupnya. (*)