kaltimkece.id Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim menetapkan tiga fokus utama dalam upaya penguatan ekonomi Kaltim. Pertama, transformasi dengan menciptakan dan mengembangkan sektor ekonomi baru yang berkelanjutan. Kedua, akselerasi investasi melalui pengembangan industri strategis yang sudah ada dan perbaikan iklim investasi. Ketiga, sinkronisasi kebijakan untuk meningkatkan inklusivitas ekonomi dan keuangan masyarakat.
Rabu, 17 Juli 2024, KPw BI Kaltim menggelar Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Kaltim di FUGO Hotel Samarinda. Temanya "Pengembangan Sektor Inklusif sebagai Kunci Penguatan Ekonomi Kaltim".
Kepala KPw BI Kaltim, Budi Widihartanto, menjelaskan bahwa Kaltim terdampak positif oleh kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) dan diharapkan menjadi gerbang pembangunan nasional dengan Kalimantan sebagai porosnya. Namun demikian, ekonomi Kaltim masih dihadapkan kepada tantangan dominasi sumber daya alam khususnya pertambangan dan migas.
Mencermati perkembangan ekonomi makro daerah, ekonomi Kaltim pada triwulan I-2024 tumbuh sebesar 7,26 persen lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja ekonomi triwulan sebelumnya, regional Kalimantan, dan nasional. Tingginya permintaan produksi batu bara mendorong lapangan usaha (LU) sektor pertambangan berkontribusi sebesar 4,79 persen (year on year/yoy) terhadap pertumbuhan periode ini. Hal ini didorong oleh upaya korporasi mengejar target akhir 2024 di tengah permintaan batu bara yang masih relatif tinggi.
Selain itu, berlanjutnya pembangunan IKN turut mendorong lapangan usaha konstruksi memberikan andil sebesar 1,04 persen (yoy). Menguatnya pertumbuhan ekonomi sejalan dengan inflasi Kaltim yang terjaga dalam target inflasi nasional.
Pada triwulan I-2024, inflasi Kaltim tercatat 3,03 persen (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya yaitu 3,46 persen (yoy) dan nasional sebesar 3,05 persen (yoy). Rendahnya inflasi Kaltim disebabkan masa panen sejumlah komoditas pangan di daerah penghasil yang mendukung ketersediaan pasokan di Kaltim.
"Melandainya inflasi Kaltim Triwulan I-2024, tertahan oleh meningkatnya permintaan masyarakat pada Ramadan dan pembangunan IKN yang makin masif. Selain itu, terjadi peningkatan HET (harga eceran tertinggi) beras pada Maret 2024 yang mendorong peningkatan harga komoditas beras dari sisi penawaran," urainya.
Dari sisi stabilitas sistem keuangan, penyaluran kredit maupun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) masih bertumbuh dengan risiko yang terjaga. Penyaluran kredit Kaltim triwulan I-2024 tumbuh positif 9,52 persen (yoy), ditopang kredit konsumsi yang tumbuh sebesar 12,49 persen (yoy). Sejalan dengan naiknya konsumsi rumah tangga seiring peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat.
Pertumbuhan penyaluran kredit yang positif juga diikuti risiko kredit yang terjaga rendah dengan non-performing loan (NPL) sebesar 1,28 persen. Sejalan dengan itu, penghimpunan DPK tumbuh positif 6,02 persen (yoy). Namun sedikit melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 6,45 persen (yoy).
Perkembangan sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah juga tumbuh positif. Transaksi nontunai pada triwulan I-2024 secara nominal meningkat 12,86 persen (yoy) pada jaringan Sistem Kriling Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Real-Time Gross Settlement (RTGS). Sementara itu, transaksi ATM/debit, kredit, dan uang elektronik mengalami pertumbuhan baik dari sisi nominal maupun volume sebesar 11,61 persen (yoy) dan 10,69 persen (yoy).
Lebih lanjut, jumlah pengguna baru dan merchant QRIS terus mengalami pertumbuhan. Pada triwulan I-2024, jumlah pengguna QRIS tumbuh 70,35 persen (yoy) yang sejalan dengan pertumbuhan nominal transaksi QRIS hingga 206,36 persen (yoy) atau Rp1.680,92 miliar dan volume transaksi naik sebesar 191,21 persen (yoy).
Dari sisi transaksi tunai, aliran uang kartal pada triwulan I-2024 mencatat posisi net inflow. Secara nominal, nilai uang kartal yang masuk ke Bank Indonesia (inflow) tercatat Rp7,16 triliun, sementara nilai uang kartal yang diedarkan oleh Bank Indonesia (outflow) Rp5,08 triliun.
Pemprov Kaltim yang diwakili Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kaltim, Wahyu Gatut Purboyo, menyampaikan arah dan sasaran kebijakan Kalimantan Timur 2024-2026. Arah dan sasaran itu untuk terwujudnya diversifikasi ekonomi melalui strategi pembangunan ekonomi yang inklusif. Hal tersebut, kata Wahyu, diwujudkan melalui kebijakan peningkatan industrialisasi berbasis pengolahan komoditas pertanian, penguatan daya saing pariwisata, peningkatan nilai tambah usaha kreatif dan digital, serta pemberian insentif dalam pengembangan kawasan industri dan iklim investasi.
"Di sisi lain, Pemprov Kaltim juga mencanangkan strategi untuk percepatan transisi energi untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi dan fosil dan penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor lahan," ucapnya.
Di tengah dinamika ekonomi keuangan global diliputi oleh ketidakpastian dan eskalasi ketegangan geopolitik, Bank Indonesia memprediksi perekonomian Kaltim pada 2024 masih tetap resilien dan optimis tumbuh di kisaran 5,50 persen sampai 6,30 persen (yoy). Prakiraan tersebut lebih tinggi didasarkan dari kinerja lapangan usaha pertambangan, industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan.
Di sisi lain, inflasi Kaltim di 2024 diprakirakan masih dalam rentang target kisaran 2,5 (plus minus) 1 persen (yoy), di tengah masih tingginya tekanan inflasi global dan masifnya pembangunan IKN. Pada triwulan II-2024, tantangan inflasi diprakirakan masih tetap tinggi yang disebabkan peningkatan komoditas pangan yang dipengaruhi oleh perpindahan aparatur sipil negara. (*)