• Berita Hari Ini
  • Warta
  • Historia
  • Rupa
  • Arena
  • Pariwara
  • Citra
Kaltim Kece
  • WARTA
  • HUKUM
  • Gelar Perkara di Polda, Keluarga Sampaikan Kejanggalan Kematian Perempuan di Apotek

WARTA

Gelar Perkara di Polda, Keluarga Sampaikan Kejanggalan Kematian Perempuan di Apotek

Penyebab kematian BR belum menemukan titik terang. Keluarga, kerabat, hingga kuasa hukum datang ke Markas Polda Kaltim.
Oleh Surya Aditya
25 April 2024 09:00
ยท
3 menit baca.

kaltimkece.id Belasan orang memadati kantor Direktorat Reserse dan Kriminal Umum, Kepolisian Daerah Kaltim, Balikpapan. Mereka adalah keluarga, kerabat, hingga kuasa hukum keluarga BR, perempuan 55 tahun yang meninggal dunia dan ditemukan di sebuah apotek di Samarinda. Para keluarga dan kerabat menantikan hasil gelar perkara pada Kamis siang, 25 April 2024.

Gelar perkara diadakan Polda Kaltim di ruang mediasi. Kegiatan ini merupakan rangkaian penyelidikan untuk mencari penyebab kematian BR. Tidak semua orang bisa masuk. Hanya beberapa kuasa hukum dan keluarga yang boleh mengikuti gelar pekara tersebut.

Tino Heidel Ampulembang, kuasa hukum keluarga BR yang ikut dalam gelar pekara, memberikan penjelasan kepada kaltimkece.id. Dalam kegiatan tersebut, keluarga dan kuasa hukum menjelaskan kehidupan BR dan suaminya, MP. Penjelasan bermula dari perkenalan, pernikahan, keseharian, masalah-masalah yang dihadapi BR, sampai BR ditemukan meninggal.

"Semua dugaan-dugaan yang mengarah ke tindak pidana dalam kematian korban, kami sampaikan kepada polisi," kata Tino.

Keluarga dan kuasa hukum mengatakan, MP disebut kerap berselisih paham dengan BR. MP pernah mengurung istrinya selama berhari-hari di kediaman mereka di Kecamatan Palaran, Samarinda. MP juga pernah memarahi BR.

Runtun perkara kematian BR juga dinilai janggal. Menurut keluarga, sebelum meninggal atau pada Rabu, 31 Januari 2024, MP mengantar BR untuk kontrol rutin di Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda. BR diketahui mengalami masalah kejiwaan.

Saat sedang mengantre mengambil resep obat di rumah sakit, BR mengaku haus. MP kemudian membeli air mineral di sebuah warung di Jalan Tongkol. Ketika MP kembali, BR sudah hilang.

Tino merasa janggal dengan keterangan tersebut. Pasalnya, di rumah sakit juga ada yang menjual minuman. Selanjutnya, berdasarkan rekaman kamera pengawas, BR terlihat mengambil obat pada pukul 10.44 Wita di rumah sakit. BR meninggalkan rumah sakit pada pukul 11.02 Wita. BR kemudian terlihat lagi di rekaman CCTV di jalan raya pada pukul 11.06 Wita atau empat menit kemudian. Saat itu, BR sudah di halaman Apotek Kimia Farma di Jalan Pangeran Hidayatullah.

Urutan waktu ini menimbulkan pertanyaan. Tino mengatakan, jarak rumah sakit ke apotek sekitar 900 meter menurut Google Maps. Waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut dengan berjalan kaki normal adalah sekitar 15 menit. Melihat fisik BR, ia diperkirakan memerlukan 20 menit lebih untuk sampai di apotek dengan berjalan kaki.

Delapan belas hari kemudian atau pada 18 Februari 2024, BR ditemukan meninggal dunia di gudang apotek tersebut. Menurut keterangan kepolisian, BR diperkirakan meninggal pada 13 Februari 2024. Keterangan ini juga dinilai janggal karena gudang tersebut berdekatan dengan musala dan kamar mandi yang dipakai oleh umum.

"Apakah selama beberapa hari itu, bau jenazah tidak tercium?" tanya Tino.

Kejanggalan selanjutnya mengenai keberadaan BR selama 13 hari (mulai hilang hingga meninggal). Menurut keluarga, BR biasanya bernyanyi atau berdoa dengan keras ketika gangguannya kambuh. Aneh jika tak ada orang lain yang mendengar suara BR.

Di samping itu, MP selaku suami mendiang disebut tidak hadir dalam doa bersama saat 40 hari meninggalnya istrinya. Dari seluruh kejanggalan tersebut, keluarga menduga bahwa BR meninggal tak wajar.

Keluarga dan kerabat BR menunggu di Markas Polda Kaltim saat gelar perkara, Kamis, 25 April 2024. FOTO: SURYA ADITYA-KALTIMKECE.ID

Keluarga dan kerabat BR menunggu di Markas Polda Kaltim saat gelar perkara, Kamis, 25 April 2024. FOTO: SURYA ADITYA-KALTIMKECE.ID

Walau demikian, Tino menyadari, semua kejanggalan tersebut diperlukan pembuktian yang komprehensif. Oleh sebab itu, ia meminta kepolisian menyelidiki lebih dalam mengenai kematian BR. Sejauh ini, menurutnya, kepolisian sudah bekerja keras mengungkap kasus ini.

"CCTV masih diperiksa di laboratorium forensik dan belum bisa diungkapkan karena masih dalam penyelidikan," katanya. Berdasarkan keterangan kepolisian, sambungnya, MP masih berada di Samarinda. Hanya saja, alamat kediamannya dirahasiakan. "Sudah ada jaminan dari kepolisian dia enggak akan kabur," imbuhnya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim, Komisaris Besar Polisi Artanto, tak memberikan banyak keterangan mengenai gelar perkara tersebut. Ia mengatakan, gelar perkara diadakan untuk mendalami kematian BR. Hasilnya belum dapat dipublikasikan karena masih didalami penyidik kepolisian. (*)

Editor : Fel GM
Iklan Above-Footer

Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi kaltimkece.id

Gabung Channel WhatsApp
  • Alamat
    :
    Jalan KH Wahid Hasyim II Nomor 16, Kelurahan Sempaja Selatan, Samarinda Utara.
  • Email
    :
    [email protected]
  • Phone
    :
    08115550888

Warta

  • Ragam
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Humaniora
  • Nusantara
  • Samarinda
  • Kutai Kartanegara
  • Balikpapan
  • Bontang
  • Paser
  • Penajam Paser Utara
  • Mahakam Ulu
  • Kutai Timur

Pariwara

  • Pariwara
  • Pariwara Pemkab Kukar
  • Pariwara Pemkot Bontang
  • Pariwara DPRD Bontang
  • Pariwara DPRD Kukar
  • Pariwara Kutai Timur
  • Pariwara Mahakam Ulu
  • Pariwara Pemkab Berau

Rupa

  • Gaya Hidup
  • Kesehatan
  • Musik
  • Risalah
  • Sosok

Historia

  • Peristiwa
  • Wawancara
  • Tokoh
  • Mereka

Informasi

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
© 2018 - 2025 Copyright by Kaltim Kece. All rights reserved.