kaltimkece.id Direncanakan. Sebut Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, Inspektur Jenderal Polisi Endar Priantoro, Senin, 5 Mei 2025 di Polsekta Samarinda Seberang. Ia membeberkan dugaan awal kasus penembakan pengusaha berinisial DIP, 34 tahun, di depan tempat hiburan malam (THM), Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Pelabuhan, Samarinda, sebagai pembunuhan berencana.
Sekira dua puluh empat jam memburu pelaku dan menyelidiki motif penembakan, tim gabungan Kepolisian Resor Kota Samarinda dan Polda Kaltim, berhasil menangkap sembilan pelaku dan mengungkap peran masing-masing pelaku. Kepolisian meringkus sebagian besar pelaku di rumah masing-masing dan segera menetapkannya sebagai tersangka. Berturut-turut IJ, FA, LA, UL, SU, SA, AR, WA, dan EN.
Dari hasil penyelidikan, tersangka IJ, berperan sebagai eksekutor penembakan, sedangkan FA sebagai pengawas. Sementara tujuh tersangka lainnya berperan sebagai tim pendukung, yakni LA, UL, SU, SA, AR, WA, dan EN.
Berdasarkan kronologi kepolisian, pada Sabtu, 3 Mei 2025, pukul 23.00 Wita tersangka FA melihat istri dan keluarga korban berada di THM. Beberapa waktu kemudian, korban menyusul dan bergabung bersama keluarganya. Lantaran melihat korban sebagai target, FA segera memberitahu kepada 8 tersangka lain yang saat itu berada di tempat hiburan yang berbeda untuk bergegas ke lokasi FA dan bersiap sesuai perannya.
Sekira pukul 04.00, ketika target keluar tempat hiburan, FA kembali menghubungi para pelaku sembari meminta LA memastikan korban karena IJ sebagai eksekutor tidak mengetahui wajah korban. Saat posisi korban di pinggir jalan menuju mobilnya, LA segera memberi sinyal kepada IJ dengan menunjuk korban. Empat tembakan beruntun IJ lepaskan ke tubuh korban, dan satu tembakan ke arah atas saat melarikan diri untuk membuat panik situasi.
Sebelum eksekusi terjadi, IJ sudah berputar-putar di sekitar lokasi mengendarai sepeda motor Yamaha XMAX berwarna hitam. Ketika ada konfirmasi target sudah keluar THM, IJ lalu mendekati korban dan langsung menembaki korban.
"Ketika itu (peristiwa penembakan), korban baru menjemput istrinya dari tempat hiburan itu," kata Irjen Endar.Saat proses interogasi, IJ mengaku setelah mengeksekusi korban, ia langsung kabur ke arah Jembatan Mahulu. Di sana ia berhenti mencopot semua baju yang ia kenakan berserta helm dan langsung dibuang ke Sungai Mahakam. Kemudian ia mengenakan jaket ojek daring (ojol).
Sementara senjata api rakitan yang digunakan, IJ serahkan kepada AR. Untuk sepeda motor Yamaha XMAX berwarna hitam, IJ tinggal begitu saja beserta kunci di sebuah rumah bangsal kosong di Kecamatan Palaran. Pelaku UL datang ke lokasi tersebut untuk mengambil sepeda motor.
"Motif sementara adalah balas dendam antara pelaku dan korban. Detail motif kami sampaikan setelah terungkap semuanya, sehingga tidak ada miss di antara kita," jelas alumnus Akademi Kepolisian 1994 itu.
Perwira polisi bintang dua yang pernah menjabat direktur penyelidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), juga mengatakan bahwa pihaknya mengindikasi persoalan ini terkait narkoba.
Berdasarkan hasil otopsi sementara, pada tubuh korban ditemukan empat luka tembak. Dua luka tembak di dada dan dua luka tembak di bagian perut. Dua butir proyektil ditemukan di tubuh korban. Satu di bagian leher sebelah kiri dan satu lagi di dinding perut sebelah kiri. Selain itu, dari olah tempat kejadian perkara ditemukan dua butir proyektil di TKP, namun satu butir proyektil belum ditemukan. (*)