kaltimkece.id Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) mencatat, total kasus kanker di Indonesia pada 2020 mencapai 396.914. Sementara total kematian sebesar 234.511 kasus. Kanker payudara menempati urutan pertama kanker terbanyak di Indonesia, serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.
Data Globocan pada 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus atau 16,6 persen dari total 396.914 kasus kanker baru di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematian mencapai pebih dari 22 ribu jiwa kasus.
Kamis, 24 Oktober 2024 RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) memperingati bulan kesadaran payudara, sekaligus memperkenalkan "Tepis Lara". Tepis Lara merupakan program RSUD AWS yang menyasar "caregiver" atau pendamping pasien.
Merujuk pada data kunjungan selama tiga tahun terakhir dan pengampuan Kemenkes yang salah satunya berfokus pada layanan kanker, maka fokus Tepis Lara saat ini adalah pada optimalisasi peran pendamping pasien kanker.
"Saat kita harus memperluas perhatian kita. Pasien kanker berobatnya lama, perlu pendampingan. Tidak bisa sendiri. Nah, fokus kita ini ke pendampingnya. Karena selama ini, pendamping itu ada yang merasa tidak nyaman, tertekan, emosi, hingga stres. Jadi program ini membuat si pendamping merasa nyaman. Harapannya, nanti pendampingan ke pasien akan lebih terawasi," kata Direktur RDUD AWS, dr David Hariadi Masjhoer.
Ditambahkan oleh Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD AWS, dr Nurliana Adriati Noor, Tepis Lara berkomitmen menjadi rujukan bagi pendamping pasien untuk mendapatkan informasi dan edukasi yang valid mengenai kanker. Serta berbagi semangat dalam menjalani peran sebagai pendamping pasien.
Berdasarkan dari Laporan Morbiditas Poliklinik 2019 RSUD AWS, kanker payudara merupakan diagnosa terbanyak kedua dengan jumlah 6.555 pasien. Sedangkan pada 2020, 2021, dan 2022 kanker payudara menempati urutan pertama. Pada 2020 penderita kanker payudara berjumlah 5.448 pasien, di 2021 naik menjadi 5.466 pasien, dan 2022 jumlahnya 7.770 pasien.
Hadir secara daring, Sekretaris Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, memberikan apresiasinya. Ia mengatakan bahwa pendampingan pasien penderita kanker merupakan tugas bersama untuk menekan risiko-risiko yang lebih besar penyebab kematian.
"Pendampingan kepada penderita kanker diharapkan tidak saja menjadi tanggung jawab petugas medis. Tetapi keluarga, masyarakat, juga kelompok-kelompok yang bisa mengambil peran untuk melakukan pendampingan pasien kanker. Jika ini bisa berjalan dengan baik, tentu akan memperkuat upaya kita untuk meningkatkan kualitas pendampingan terhadap pasien kanker," jelas Sri Wahyuni.
Dalam acara yang bertema Strategi Peningkatan Pengampuan Layanan Kesehatan Prioritas dengan Optimalisasi Peran Caregiver, juga diberikan berbagai edukasi. Seperti materi Mengenali Tanda Awal Kanker Payudara dan Efek Samping Kemoterapi yang disampaikan Zainal Abidin; materi Nutrisi untuk Pasien Kanker oleh Spesialis Gizi Dimas Pradipta; dan materi Merawat Kesejahteraan Psikologis Caregiver Kanker yang disampaikan Wahyu Nhira Utami.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan perjanjian kerja sama pengampu layanan kanker antara RSUD AWS dengan lima rumah sakit jejaring kanker wilayah Kaltim. Lima rumah sakit itu adalah RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda, RSUD Aji Muhammad Parikesit Tenggarong, RSUD Panglima Sebaya Paser, dan RSUD Kudungga Kutai Timur. (*)