kaltimkece.id Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kutai Barat (Kubar) periode 2025-2029, Agus Herawan, menyatakan komitmennya untuk membawa organisasi yang ia pimpin menjadi lebih profesional dan berprestasi. Ia menargetkan penyusunan program kerja selesai dalam waktu singkat agar roda organisasi dapat segera bergerak aktif.
"Kita tidak perlu berlama-lama, supaya bisa langsung bekerja," ucap Agus usai terpilih aklamasi pada Jumat, 20 Juni 2025.
Di masa kepemimpinannya, Agus mengusung lima langkah fundamental yang menjadi prioritas pembenahan KONI Kubar. Langkah pertama adalah memperbaiki sistem pelaporan keuangan agar lebih akuntabel serta membangun organisasi yang profesional. Ia menekankan pentingnya sistem kerja yang tertib dan transparan.
Langkah kedua adalah pembenahan sarana dan prasarana olahraga, disusul dengan peningkatan kualitas pelatihan atlet dan pelatih sebagai langkah ketiga. Sementara langkah keempat adalah membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak. Baik pemerintah daerah, legislatif, maupun sektor swasta. Termasuk mendorong hadirnya peran "bapak angkat" dalam pembinaan cabang olahraga (cabor).
Adapun langkah kelima berfokus pada menciptakan ekosistem olahraga yang mendukung kesejahteraan atlet. "Kalau atlet merasa masa depannya terjamin, minat dan semangat mereka akan tumbuh dengan sendirinya. Itu sangat penting," jelas Agus.
Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras, menilai, Agus memiliki kapasitas untuk membawa perubahan positif dalam dunia olahraga di Kubar. Rusdi juga memuji langkah cepat dan program terukur yang dirancang Agus bersama timnya.
"Harapan kita tentu ada peningkatan prestasi dari posisi sebelumnya. Apalagi dukungan pemerintah daerah terhadap Ketua KONI terpilih sangat luar biasa. Ini harus dimanfaatkan dengan baik," ujar Rusdi.
Rusdi menyoroti pentingnya hubungan harmonis antara KONI dan pemerintah daerah agar penyaluran dana hibah bisa lebih maksimal. Dana tersebut sangat penting untuk mendukung pelaksanaan kejuaraan di tingkat kabupaten hingga pengiriman atlet ke level nasional, seperti kejurnas.
"Kalau kepercayaan dari pengprov cabor sudah diberikan kepada KONI kabupaten/kota, maka itu bisa di-backup sepenuhnya. Termasuk pembiayaan pelatihan pelatih agar kompetensinya terus meningkat," jelas Rusdi.
Ia juga menilai Kutai Barat memiliki potensi besar dalam pengembangan fasilitas olahraga. Namun Rusdi mengingatkan agar pengembangan dilakukan secara terarah, dengan membuat roadmap cabor prioritas yang layak untuk dikembangkan.
"Tidak semua cabor harus dibangun sekaligus. Harus ada pilihan dan perencanaan yang realistis," tegasnya.
Rusdi turut mengapresiasi pencapaian KONI Kubar yang saat ini telah membina 54 cabang olahraga, angka yang menurutnya sangat mengesankan untuk ukuran kabupaten yang baru berusia sekitar 20 tahun. Ia bahkan menyebut jumlah tersebut melebihi beberapa kabupaten induk di Kaltim.
Rusdi menegaskan bahwa pembangunan olahraga daerah tidak bisa bergantung sepenuhnya pada swasta atau individu. Dukungan utama tetap harus datang dari pemerintah, baik dari sisi kebijakan maupun pendanaan.
"Kalau bisa dibantu juga dengan skema bapak angkat untuk cabor-cabor tertentu, itu akan sangat membantu pembinaan jangka panjang," ujarnya.
Dengan sinergi antara pengurus baru KONI Kubar, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan lainnya, baik Agus maupun Rusdi optimistis olahraga di Kutai Barat akan naik kelas dan semakin kompetitif di level provinsi bahkan nasional. (*)