kaltimkece.id Proses pemilihan ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kutai Barat (Kubar) periode 2025-2029 diprediksi berlangsung tanpa kejutan. Agus Herawan, sosok yang digadang-gadang menduduki kursi tertinggi organisasi olahraga daerah ini, muncul sebagai calon tunggal usai mengambil berkas pendaftaran di sekretariat Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) pada Rabu pagi, 18 Juni 2025.

Agus yang hadir bersama sejumlah perwakilan cabang olahraga (cabor), mengaku mendapatkan dukungan dari 33 dari total 35 pemilik suara. Jika tidak ada perubahan hingga batas akhir pengembalian formulir malam ini (Rabu malam) pukul 24.00 Wita, maka musyawarah olahraga kabupaten luar biasa (musorkablub) dipastikan akan terpilih secara aklamasi.

"Saya terpanggil untuk membawa perubahan dan kemajuan olahraga di tanah kelahiran saya. Kutai Barat memiliki potensi besar, tinggal bagaimana kita kelola secara profesional dan adil," ucap Agus.

Lebih lanjut, Agus menegaskan komitmennya terhadap pembinaan olahraga yang merata, tanpa mengistimewakan cabor tertentu. Semua akan diperlakukan sama. Prioritas akan berdasarkan prestasi dan kontribusi nyata.

Sementara itu, Ketua TPP Musahibin Arief, menyampaikan bahwa sejauh ini baru Agus Herawan yang mengambil formulir pendaftaran sejak dibuka pada Senin, 17 Juni 2025. Pihaknya masih membuka pendaftaraan hingga batas waktu yang sudah ditentukan.

"Kami masih membuka ruang hingga batas waktu yang sudah ditentukan. Jika tidak ada tambahan nama, maka proses akan berjalan sesuai mekanisme yang berlaku," ujar pria yang akrab disapa Ari tersebut.

Setelah penutupan masa pendaftaran, TPP akan melakukan proses verifikasi berkas. Bila seluruh persyaratan dinyatakan lengkap, maka hasilnya akan dibawa ke forum musorkablub untuk penetapan calon ketua.

Dengan dukungan mayoritas pemilik suara dan belum adanya kandidat lain yang muncul, kans Agus Herawan untuk memimpin KONI Kubar kian kuat. Jika terpilih secara aklamasi, ia akan menjadi tokoh sentral dalam pembenahan dan pengembangan olahraga di Bumi Sendawar. (*)