kaltimkece.id Bersama sejumlah anak buahnya, Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, meninjau lokasi pembangunan kawasan pertanian terpadu di Desa Cipari Makmur dan Desa Sidomukti, Kecamatan Muara Kaman, Ahad, 6 Oktober 2022. Selama perjalanan, Bupati berjalan berdampingan dengan Komandan Distrik Militer 0906/Kukar, Letnan Kolonel Infanteri Jeffry Satria.
Dalam membangun kawasan pertanian terpadu, Pemkab Kukar bekerja sama dengan Komando Distrik Militer 0906/Kukar melalui Program Karya Bhakti TNI 2022. Melalui program ini, mereka membangun sarana dan prasarana penunjang pertanian seperti jalan usaha tani di sejumlah kecamatan. Dua di antaranya di Muara Kaman dan Sebulu. Proyek ini telah berjalan sejak 6 Oktober 2022.
Bupati Edi menjelaskan, Program Karya Bakti TNI ini merupakan kelanjutan Program Tentara Manunggal Membangun Desa alias TMMD ke-114. Sebagai informasi, Program TMMD dilaksanakan selama sebulan, Agustus-September 2022, di Desa Panca Jaya, Muara Kaman. Dalam program ini, personel gabungan TNI Angkatan Darat, Polri, Pemkab Kukar, dan masyarakat umum membangun jalan usaha tani sepanjang 9 kilometer, irigasi 1,5 km, hingga membuka lahan pertanian seluas 177 hektare. Sementara dalam Program Karya Bakti TNI, pembangunan tersebut ditambah dan diperluas lagi.
“Kegiatan karya bakti ini dapat mengatasi permasalahan masyarakat, terutama kelompok tani di Kecamatan Sebulu-Muara Kaman,” jelas Edi.
Letkol Inf Jeffry Satria menambahkan, Program Karya Bakti TNI ini merupakan wujud nyata TNI hadir untuk kepentingan masyarakat. Membangun kawasan pertanian terpadu ini, kata dia, untuk mewujudkan misi pemerintah daerah yang menginginkan Kukar menjadi lumbung pangan. Kehadiran kawasan ini diharapkan juga dapat memenuhi kebutuhan pangan di Ibu Kota Negara Nusantara.
“Pembangunan infrastruktur pertanian ini dalam rangka peningkatan konektivitas kawasan pertanian,” beber Jeffry Satria.
Ia menyebutkan, dalam Program Karya Bakti TNI, akan dibangun 9 km jalan usaha tani plus 22 jembatan penghubung di Sebulu-Muara Kaman. Jalan tersebut akan menjadi akses persawahan seluas 1,397,77 hektare. Proyek ini diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 5 miliar yang bersumber dari APBD Kukar 2022. (*)