kaltimkece.id Luapan Sungai Belayan di Desa Long Penjalin, Kecamatan Tabang, Kutai Kartanegara, dua tahun silam, benar-benar ganas. Airnya turut menghancurkan Jembatan Long Penjalin. Warga pun kehilangan satu-satunya jembatan penghubung Tabang dengan Kecamatan Kembang Janggut itu.
Mengetahui kondisi tersebut, Pemkab Kukar bergerak cepat. Selang setahun setelah kejadian, mereka membangun lagi Jembatan Long Penjalin. Bagunan baru ini akhirnya rampung pada awal Mei 2022. Istimewanya, jembatan yang baru dibuat lebih kokoh dari sebelumnya.
“Badan jalan dengan turapnya kami bikin lebih kuat,” jelas Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, Kukar, Restu Irawan, kepada kaltimkece.id, Senin, 30 Mei 2022.
_____________________________________________________PARIWARA
Lebih lanjut, Restu menyebut, Jembatan Long Penjalin kini menggunakan struktur tipe A atau rangka baja. Lebar badan jembatannya 7 meter dan lebar trotoar dari dua sisi 1 meter. Adapun panjang jembatan mencapai 40 meter sedangkan lintasan jalannya dibeton. “Posisi jembatannya kami buat lebih tinggi dari jembatan sebelumnya untuk meminimalisasi banjir,” sebutnya.
Dia melanjutkan, pembangunan Jembatan Long Penjalin menghabiskan duit sekitar Rp 12 miliar menggunakan APBD Kukar 2022. Waktu pengerjaannya lebih kurang enam bulan. Demi menjaga keawetan jembatan, Restu mengimbau, Jembatan Long Penjalin tidak dilintasi kendaraan berkapasitas lebih 8 ton. Dinas PU dipastikan mengecek jembatan tersebut sebulan sekali untuk melakukan perawatan.
“Pembangunan jembatan ini sebagai bentuk perwujudan komitmen pemerintah kabupaten menghubungkan daerah satu dengan daerah yang lain,” beber Restu.
Kepada kaltimkece.id, Kepala Adat Besar Dayak Wilayah Kecamatan Tabang, M Daleq Yampung Liu, menjelaskan bahwa Jembatan Long Penjalin amat penting bagi warga Kembang Janggut dan Tabang. Pasalnya, jembatan tersebut menjadi jalur satu-satunya warga mendistribusikan barang pangan seperti menjual hasil ladang. Tak pelak, saat jembatan tersebut disapu banjir, warga setempat dilanda kegundahan. Mereka kesulitan bermobilitas. Harga sejumlah kebutuhan pokok seperti elpiji 3 kilogram pun melambung.
“Jembatan tersebut bisa dibilang urat nadinya perekonomian masyarakat,” kata Daleq.
_____________________________________________________INFOGRAFIK
Oleh sebab itu, kehadiran Jembatan Long Penjalin yang baru membuat senyum warga Tabang dan Kembang Janggut kembali mekar. Daleq tak henti-hentinya mengucapkan syukur ketika pembangunan jembatan tersebut kelar. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kukar yang telah merealisasikan jembatan tersebut dengan cepat.
“Alhamdulillah, akses satu satunya warga kami itu sekarang sudah berfungsi lagi dengan baik. Atas nama masyarakat Tabang Hulu, saya apresiasi pemerintah daerah,” tutupnya. (*)
Editor: Surya Aditya