kaltimkece.id Kutai Kartanegara dilaporkan telah membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok. Hal tersebut seiring realisasi vaksinasi yang telah melampau target. Walau demikian, puluhan ribu anak berusia 6 sampai 11 tahun di kabupaten ini belum divaksin.
Kepada kaltimkece.id, Senin, 3 Januari 2021, Kepala Dinas Kesehatan Kukar, dr Martina Yulianti, menjelaskan, penyebab anak-anak belum divaksin karena kebijakan pemerintah pusat. Pemerintah pusat membuat ketentuan, bila ingin memvaksin kelompok anak-anak, capaian vaksinasi suatu daerah harus mencapai 80 persen. Sedangkan persentase vaksinasi Kukar baru 73 persen.
“Pemerintah memprioritaskan kepada yang tua karena risiko tertularnya (virus corona) tinggi,” jelas perempuan berkerudung itu.
_____________________________________________________PARIWARA
Meski demikian, dr Martina menyebut, capaian vaksinasi 73 persen membuat Kukar membentuk herd immunity. Jumlah tersebut telah melebihi target Pemkab Kukar membentuk kekebalan kelompok yakni 70 persen atau memvaksin sebanyak 548.321 orang. Dari 73 persen itu, ada 403.005 orang divaksin dosis pertama dan 294.336 orang menerima dosis kedua. Dr Martina optimistis, bulan depan, persentase vaksinasi Kukar mencapai 80 persen.
“Kemungkinan, sebulan lagi, anak berumur 6 sampai 11 tahun sudah bisa divaksin,” sebutnya.
Dinkes Kukar pun telah membuat skema bagi calon penerima vaksin khusus anak-anak. Direncanakan, sekitar 59 ribu anak berusia 6 sampai 11 yang divaksin. Sinovac bakal menjadi jenis vaksinnya.
“Kami sudah mengajukannya kepada pemerintah pusat,” beber dr Martina. Ia menambahkan, memvaksin anak-anak diperlukan untuk menunjang kegiatan pembelajaran tatap muka yang saat ini, sudah dilakukan di sejumlah sekolah di Kukar. Dengan begitu, risiko penularan Covid-19 bisa ditekan.
_____________________________________________________INFOGRAFIK
Dikonfirmasi pada kesempatan berbeda, Bupati Kukar, Edi Damansyah, membenarkan, Kukar telah membentuk kekebalan kelompok. Dia memastikan, vaksinasi gratis jalan terus pada 2022 ini. Kemungkinan, vaksinasi berbayar hanya untuk booster alias dosis ketiga.
“Kami juga menunggu arahan dari pemerintah pusat untuk memvaksin anak-anak,” jelas Bupati Edi kepada kaltimkece.id. (*)
Editor: Surya Aditya