kaltimkece.id Angin segar bertiup kepada Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin. Meskipun hasil hitung resmi masih menunggu rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar, hasil hitung cepat menunjukkan keunggulan mereka.
Hal itu disampaikan Iqbal Themi, CEO SCL Taktika Konsultan di kedai kopi yang terletak di Jalan Lais, Tenggarong. Aulia-Rendi unggul dengan perolehan 56 persen suara, disusul Dendi Suryadi-Alif Turiadi 29 persen suara. Sedangkan Awang Yacoub Luthman-Ahmad Zais (AYL-AZ) dengan 14 persen suara.
"Perlu ditekankan, hasil ini bukan hasil resmi sehingga masyarakat agar tetap menunggu perhitungan KPU," ucap Iqbal, Sabtu, 19 April 2025.
Hitung cepat SCL Taktika, lanjut Iqbal memerinci, dilakukan di 400 TPS dari total 1.447 TPS di Kukar. Dengan sampel 102.229 surat suara sah dari total daftar pemilih tetap 552.469 suara. Sampel ditentukan dengan stratified cluster random sampling dan margin of error sebesar 1 persen. Sementara tingkat kepercayaan 95 persen. Iqbal kembali menekankan bahwa ada kemungkinan perbedaan antara hasil hitung cepat dengan hasil hitung resmi yang dikeluarkan KPU nanti.
Iqbal menuturkan, Aulia-Rendi unggul di 20 kecamatan se-Kukar. Di Anggana, Aulia-Rendi unggul dengan 44 persen suara. Kemudian 68 persen suara di Kembang Janggut, 52 persen suara di Kenohan, 75 persen suara di Koa Bangun. dan 57 persen suara di Kota Bangun Darat. Lalu 57 persen suara di Loa Janan, 54 persen suara di Loa Kulu, 62 persen suara di Marang Kayu, 61 persen suara di Muara Badak, 47 persen suara di Muara Jawa., 47 persen suara di Muara Kaman., serta 55 persen suara di Muara Muntai.
Selanjutnya keunggulan Aulia-Rendi diperbesar di Muara Wis dengan 61 persen suara, di Samboja 70 persen suara, di Samboja Barat 65 persen suara, dan 54 persen suara di Sanga-Sanga. Terakhir, 52 persen suara di Sebulu, 46 persen suara di Tabang, 56 persen suara di Tenggarong., dan ditutup 51 persen suara di Tenggarong Seberang.
Iqbal menyebut bahwa hasil survei hanya menghitung surat suara sah. Sementara, surat suara tidak sah maupun surat suara tidak terpakai, tidak dihitung oleh lembaga survei tersebut.
"Sehingga kami tidak menghitung presentase partisipasi pemilih," ucapnya.
Dari hasil hitung cepat tersebut, SCL Taktika Konsultan menilai bahwa suara Rendi Solihin selaku petahana menurun dibandingkan saat masih berpasangan dengan Edi Damansyah. Sementara, suara AYL-AZ serta Dendi-Alif menunjukkan kenaikan.
Pada November lalu, Edi-Rendi unggul telak dengan 68,5 persen suara, sehingga perolehan di hitung cepat ini mengalami penurunan 12 persen suara. Sementara itu, Dendi-Alif yang sebelumnya memperoleh 21 persen suara mengalami kenaikan menjadi 29 persen suara. Begitu pula AYL-AZ yang sebelumnya memperoleh 8 persen suara menjadi 14 persen suara.
Hanya berselang sekira setengah jam dari rilis survei tersebut, Aulia-Rendi menggelar konferensi pers di Kantor Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kukar. Didampingi sejumlah perwakilan partai koalisi dari Partai Demokrat dan Partai Gelora, Aulia Rahman mendeklarasikan kemenangannya di PSU Kukar.
"Melihat hasil perhitungan di internal PDI Perjuangan, serta lembaga survei yang telah merilis hasil suara, Aulia-Rendi menang PSU Kukar," ucap Aulia disambut tepuk tangan meriah.
Apresiasi pun ia berikan kepada segenap partai koalisi, serta relawan dan simpatisan yang konsisten mengawal suara Aulia-Rendi setelah proses PSU. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara PSU dari Bawaslu, KPU serta TNI dan kepolisian yang menjaga keamanan selama proses PSU.
Tak lupa, Aulia Rahman mengapresiasi pasangan nomor urut 2 AYL-AZ serta pasangan nomor urut 3 Dendi-Alif. Ia menyebutkan, bahwa terlepas dari kompetesi yang telah berlangsung, ia berharap agar ke depan semua pasangan calon dapat duduk bersama untuk kebaikan Kutai Kartanegara.
"Kompetesi cukup pada 19 April ini saja, kita semua pada dasarnya adalah putra terbaik Kukar," ujarnya. (*)