kaltimkece.id Kali pertama menginjakkan kaki di Rumah Sakit Umum Daerah Dayaku Raja, Kutai Kartanegara, dokter muda ini tak pernah membayangkan wujud sebuah rumah sakit pemerintah bakal mengenaskan. Rumput yang tumbuh melebihi pagar, ruang rawat kosong, dan ketiadaan tenaga medis.
"Bukan memilih duluan pasien atau dokter, karena dua-duanya belum ada," kenang Aulia Rahman Basri di hadapan para alumni Universitas Hasanuddin dalam acara pelantikan pengurus Ikatan Keluarga Alumni Unhas Balikpapan 2024-2028, yang dirangkai seminar nasional IKA Unhas Balikpapan, Ahad, 27 April 2025.
Kisah itu menjadi pembuka perjalanan hidup pria kelahiran Kota Bangun pada 23 Agustus 1985, dari seorang dokter muda lulusan Fakultas Kedokteran Unhas, hingga akhirnya terpilih sebagai bupati Kukar dalam pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Kukar 2024.
Di balik pencapaiannya, Aulia mengaku perjalanan hidupnya penuh keberuntungan sekaligus perjuangan. Setelah lulus dari FK Unhas meraih gelar dokter, ia mendaftar pegawai negeri (ASN) di Pemkab Kukar karena saat itu peluangnya besar, hanya delapan orang mendaftar untuk sepuluh formasi yang tersedia.
"Sudah pasti diterima," ujar ketua Kamar Dagang dan Industri Kukar, disambut tawa kecil para koleganya. Persoalan ini menggambarkan betapa ketersediaan tenaga kesehatan menjadi problematika tersendiri di Kota Raja.
Jejak karir Aulia terus menanjak. Dari fungsional sebagai dokter, beralih ke karier manajerial di unit-unit kesehatan. Dari kepala puskesmas, lalu direktur RSUD Dayaku Raja di Kota Bangun. Aulia menghadapi kenyataan pahit betapa minimnya layanan kesehatan di kota kelahirannya itu. Ia tak menyerah.
Dengan inisiatif pribadi dan dukungan almamater, ia berhasil mendatangkan tujuh dokter spesialis dari Unhas. Sesuatu yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah universitas tersebut.
"Baru kali itu Unhas mengirimkan tim lengkap untuk satu daerah," ungkapnya.
Tak hanya mengisi tenaga medis, alumnus Unhas pun turut dilibatkan merancang ulang RSUD Dayaku Raja. Mulai dari struktur pelayanan hingga desain ruang. Upaya ini menjadi fondasi bagi perbaikan layanan kesehatan di Kukar, pelayanan tanpa kelas.
Pada 2020, setelah 6 tahun menjabat sebagai direktur RSUD Dayaku Raja dari 2013 hingga 2019, Aulia mengambil keputusan berani, yakni mengundurkan diri sebagai ASN untuk menekuni dunia usaha dan politik. Setahun berkubang di dunia usaha, Aulia dipercaya menjadi ketua Kadin Kukar periode 2021-2026. Di dunia politik, karirnya pun moncer. Aulia didapuk Edi Damansyah yang saat itu ketua DPC PDI Perjuangan Kukar, menjadi wakil ketua bidang politik.
Kendati menemukan keasyikan tersendiri di dunia bisnis dan politik, darah pengabdiannya kembali memanggil. Terpilihnya ia sebagai bupati membuktikan bahwa kontribusi nyata di lapangan tak pernah sia-sia. Kebanggaan atas pencapaiannya disampaikan langsung Ketua IKA Unhas Kaltim, Isradi Zainal.
"Kami sangat bangga, akhirnya ada juga bupati Kutai yang lahir dari Unhas," ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua IKA Unhas Balikpapan, Wahyullah Bandung, menilai kiprah Aulia sudah sering menjadi buah bibir. "Banyak cerita tentang dokter Aulia, dari kepala puskesmas, kepala rumah sakit, hingga kini kepala daerah," kata Wahyullah.
Berbagai pesan dan harapan turut mengalir dalam acara itu. Fahruddin, alumnus Unhas 1979 sekaligus ahli tata kota, menekankan pentingnya membangun Kukar dengan pendekatan berbasis potensi lokal. "Kukar memiliki sungai-sungai yang tak dimiliki daerah lain. Potensi ini harus dikembangkan, bukan dengan mengejar kemewahan, tapi mengangkat apa yang sudah ada," pesannya.
Dokter Abdi Lawang, alumnus angkatan 1969, berpesan agar kekuatan Kukar ke depan tak hanya diukur dari kehebatan proyek fisik, tetapi dari kenyamanan hidup warganya. Ia juga berharap Aulia bisa membawa perubahan sistemik di Kukar.
Menutup sesi, Aulia menyampaikan ajakan penuh harap kepada para seniornya. "Kami ini adik-adik yang masih butuh nasihat. Kami terbuka menerima siapa pun alumni Unhas yang ingin datang ke Kukar, melihat, dan mendampingi kami," ujarnya.
"Unhas tetap menjadi rumah yang mengikat rasa, membangun semangat, dan membentuk generasi penerus yang siap mengabdi untuk daerah dan bangsa," kata dia mengakhiri. (*)