kaltimkece.id Sudah hampir dua tahun ini, Heriyanto 31 tahun, gundah akan perkembangan kedua putranya. Ayah yang tinggal di Tenggarong, Kutai Kartanegara, tersebut khawatir, kemampuan anak-anaknya bersosialisasi terhambat. Sejak tidak lagi ke sekolah, anak-anaknya yang masih duduk di bangku SD jarang berinteraksi dengan teman sebaya.
Kedua anak Heriyanto adalah Noval Rifki Akinata, 11 tahun, duduk di kelas 6 SD 018 Tenggarong. Yang bungsu bernama Aldino Mubaraq, 6 tahun, masih kelas 1 SD 002 Tenggarong. Heriyanto sangat berharap, mereka bisa kembali ke sekolah.
“Karena pada usia pertumbuhan, mereka belajar bersosialisasi. Jika lebih lama lagi belajar daring, anak-anak harus beradaptasi lagi dengan lingkungan," jelasnya. Di samping itu, menurut pengakuan kedua putranya, Heriyanto menilai bahwa pelajaran kurang diserap maksimal karena metode daring.
“Banyak orangtua dan wali murid yang berpendapat seperti ini, kok,” sambungnya. Akan tetapi, Heriyanto setuju bahwa pelaksanaan pembelajaran tatap muka wajib melihat situasi pandemi. Ia juga tak keberatan membuat surat pernyataan bersedia anaknya mengikuti sekolah tatap muka.
______________________________________________________________PARIWARA
Jumlah sekolah di bawah kewenangan Pemkab Kukar terdiri dari 441 SD dan 125 SMP. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara mulai mengizinkan beberapa sekolah di Tenggarong mengadakan pembelajaran tatap muka (PTM) sejak Senin, 27 September 2021. Sekolah lain segera dibuka setelah mendapat rekomendasi.
Pelaksana Tugas Kepala Disdikbud Kukar, Slamet Hadiraharjo, menguraikan bahwa 89 SD ditambah 36 SMP di Kukar telah memenuhi syarat dan rekomendasi PTM. Hal itu seturut kasus pandemi yang kian melandai di Kukar. Sebanyak 11 ribu atau 80 persen pengajar dan tenaga pendidik di Kukar juga sudah divaksinasi Covid-19.
“Disdikbud Kukar juga komit menyiapkan fasilitas penunjang protokol kesehatan di sekolah-sekolah,” terang Slamet. Di samping itu, sekolah yang dibuka sekarang hanya di kecamatan berzona hijau. Sekolah akan menyosialisasikan kepada orang tua dan wali murid sebelum PTM.
______________________________________________________________INFOGRAFIK
Kepala UPT Pusat Data dan Teknologi Informasi, Disdikbud Kukar Pujianto, menambahkan, persiapan sekolah untuk PTM di Kukar sudah baik. Dinas telah mengimbau sekolah yang sudah memiliki rekomendasi PTM untuk menyiapkan segala kelengkapan. Mulai tempat cuci tangan sampai mengatur jarak tempat duduk antarsiswa.
Dijelaskan pula, mekanisme PTM di Kukar hanya dua kali sepekan. Sisa waktunya tetap dikombinasikan dengan belajar daring. Orangtua siswa juga diberi pilihan yaitu bersedia atau tidak anaknya mengikuti kegiatan tersebut. "Tidak ada paksaan untuk PTM," tutupnya. (*)
Editor: Fel GM